Selasa, 22 Oktober 2013

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS : SEBUAH INTRODUKSI
 
1.1 Komunitas Bisnis Terkait Data Spasial
            Penggiat-peta (komunitas-default) menjadi lebih semarak dengan hadirnya pendatang baru dari kalangan bisnis itu semua karena adanya pemikiran mengenai peta sebagai alat bantu utama yang andal dalam strategi teknolog informasi saat ini. Peta up to date semakin banyak dicari. Beberapa contoh tentang komunitas bisnis pengguna, penggiat , atau pembuat peta yang memperkenalkan penggunaan peta ialah :
·         Website,portal,online business & maps .Contohnya : Google Earth,Google Ocean, Google Map, Detik Map, Indo 30 menit, Cyber Map, Finance Map, Geoplan, dll.
·         Utilitas . Contohnya : Jaringan listrik, Jaringan air minum/bersih, Jaringan kabel telepon/telekomunikasi/internet, Jaringan TV kabel, Jaringan saluran atau pila gas dan minyak bumi.
·         Transportasi . Contohnya : Jaringan jalan darat, Jaringan jalan kereta api, Jaringan jalan sungai dan laut, Armada kendaraan jasa transportasi, Jasa angkutan umum & kargo
·         Politik (SOSBUD). Contohnya : Komisi Pemilihan Umum dan Pengawas Pemilihan Umum.
·         Perbankan & Keuangan. Contohnya : Pengelola / kelompok perbankan, Pengelola jasa keuangan non-bank, Pengelola lembaga penggadaian.
·         Perpajakan & Pertanahan. Contohnya : Lembaga Perpajakan, Lembaga Pertanahan.
·         Bisnis Supermarket, waralaba, retail, dan swalayan.
·         Reportase & Jurnalistik.
·         Periklanan . Contohnya : surat kabar dan yellow pages.
·         Rental atau sewa rumah.
·         Real estate, Rusun dan apartemen
·         Sensus & Statistik
·         Pariwisata & Turisme . Contohnya : travel biro,perhotelan , dan bisnis kuliner.

1.2 Presentase Komponen Spasial
            Tidak sedikit ada pihak tertentu yang hanya menyebutkan presentase komponen spasialnya dari sebuah data tanpa adanya survey (sebagai sumber pertama/ primer) atau merujuk dari hasil survei sejenis dari pihak lain.
Maka dari itu akan menimbulkan perbedaan pengertian, defenisi, kriteria atau kelompok data spasial yang digunakan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyeragamkan data spasial tersebut. Contohnya dapat dilihat dari kutipan berikut :

Pustaka
sumber
kutipan
[ESRI98]
ESRI
"...lebih dari 80 persen data bisnis memiliki beberapa konteks spasial seperti hanya alamat pelanggan (nomor rumah dan nama jalan), kode pos, atau lokasi toko"
[News04]
Indiana GIS initiative NewsLetter
"...statistik 75% hinggs 80% dari semua data memiliki komponen spasial.."

1.3 Beberapa Fungsionalitas Penting
Adapun beberapa fungsionalitas dari SIG antara lain :
·         Alat konversi (transformasi datum ,proyeksi peta)
·         Display dan manipulasi (zoom-in,zoom-out)
·         Masukkan dan editor data spasial
·         Alat implementasi konsep struktur data, raster, vektor, dan topologi
·         Masukan dan pengelolaan data atribut
·         Kartografi & percetakkan (penyusunan legenda,simbol,warna,skala)
·         Pengolahan Citra
·         Anilisis & Query yang berbasiskan tabel-tabel atribut dan basis data
·         Analisis & Query yang berbasiskan unsur-unsur spasial
·         Permodelan 3 dimensi (DEM/DTM) beserta beberapa layer tematik
·         Analisis & Query yang merupakan kombinasi dari basis raster,vektor,dan tabel - tabel atribut basis data relasional.
·         Navigasi & Tracking

1.4 Teknologi Perolehan Data Spasial
Dengan kemajuan teknologi perolehan data spasial makin cepat, mudah, murah dan berkualitas . Hal ini didukung oleh :
·         Tersedia beberapa sistem satelit penentuan posisi yang makin akurat dan dapat diakses oleh publik kapan dan dimana saja
·         Tersedia perangkat TS yang dapat menghasilkan data ukuran terestris tiga-dimensi berskala besar dengan relatif cepat & format digital
·         Tersedia perangkat digital echo-sounder single/multi-beam (plus program post-processing-nya)
·         Tersedia sensor-sensor / kamera yang beresolusi tinggi
·         Tersedia beberapa institusi yang menyediakan data spasial
·         Tersedianya teknologi pendukung yang makin canggih

1.5 Konklusi
Dengan mempertimbangkan bahwa :
·         Permukaan bumi adalah sarana hidup dan tempat berpijaknya manusia yang terbatas.
·         Permukaan bumi beserta unsur-unsur yang terdapat di atas hamparannya merupakan fenomena hingga perlu diantisipasi untuk dapatkan data spasial yang aktual
·         Kandungan komponen data spasial di dalam data
·         Komunitas pembuat, penggiat, dan pengguna data spasial
·         Perolehan data spasial cenderung makin mudah, cepat, dan murah.

1.6 Esensi Sistem Informasi Geografis
Terdapat dua jenis data yang dapat digunakan untuk mempresentasikan fenomena yang terdapat didunia nyata. Yang pertama yaitu jenis data yang merepretasikan aspek-aspek keruangan dari fenomena yang bersangkutan. Yang ke dua adalah jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek keruangan dari fenomena yang dimodelkannya.
            Jenis spasial digunakan sebagai alat bantu sistem perancangan (CAD). Pada awalnya Cad hanya memiliki fungsionalitas di dalam pembuatan grafik, sketsa, diagram, digitasi peta & gambar rancangan (drawing) dan lainnya. Namun selain digunakan oleh sistem CAD dan CAC, jenis data spasial juga digunakan di bidang pengindraan jauh. Salah satu aktifitas di bidang inderaja yang paling tua adalah pemotretan udara dengan menggunakan wahana balon udara dan pesawat terbang. Aktifiatas yang lain adalah perekaman data dengan wahana satelit. Keuntungan dari proses ini adalah proses perekaman data citra digital satelit dilakukan dengan waktu yang efisien dan relatif singkat. Jenis data spasial yang umum digunakan pada bidang inderaja atau sistem-sistem pengolahan citra digital ini adalah raster (image). Walaupun demikian, pada saat ini, beberapa sistem CAD juga dilengkapi dengan fungsionalitas terkait data atribut hingga tidak berbeda terlalu jauh dengan Sistem Informasi Geografis.

1.7 Beberapa Alasan Penggunaan SIG
Konsep SIG beserta sistem dan aplikasinya digunakan di berbagai disiplin atau bidang ilmu. Diantaranya adalah :
·         SIG sangat efektif di dalam membantu proses pembentukan, pengembangan, atau perbaikkan peta.
·         SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif, menarik, dan menantang di dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman mengeni ide, konsep dan unsur geografis.
·         SIG dapat memberikan gambaran yang lengkap dan konprehensif terhadap suatu masalah nyata yang terkait spasial permukaan bumi.
·         SIG menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi sehingga sistemnya dapat menjawab masalah mengenai data spasial.
·         SIG dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi dengan data-datanya.
·         SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur yang terdapat dipermukaan bumi.
·         SIG memiliki kemampuan yang baik untuk memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya.
·         SIG dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan untuk selalu melakukan interpretasi secara manual.
·         SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat kaittannya dengan bidang spasial dan geo-informasi.

1.8 SIG Itu sederhana & Mudah
            SIG itu mudah dan sederhana, yang harus dilakukan hanyalah melibatkan semua fungsionalitas atau prosedur yang memenuhi kebutuhan penggunanya. Kelengkapan funsionalitas, user interface, atau fitur aplikasi bermilik sebuah aplikasi bergantung pada requirements yang bersangkutan.
Ternyata setelah diteliti aplikasi SIG merupakan suatu perangkatlunak yang gratis, murah, mudah,dan dapat digunakan dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan yang paling sederhana sekalipun.
Sebagai contoh pada bidang kepolisian aplikasi SIG dapat bertindak sebagai pengganti peta dinding beserta pin-pin (simbol) yang menempel diatasnya.

SIG jugadapat digunakan untuk menginventarisasikan lokasi-lokasi kejadian perkara, pembajakan dan perompak yang menimbulkan kerugian materil maupun jiwa.

Pada kasus ini, layer-layer basis data spasial dapat deigantikan dengan simbol ,warna, serta variasi yang menarik sehingga dapat dengan mudah diakses dan dipahami oleh users.


1.9 GIS Day
            'GIS day' merupakan sebuah event yang didirikan  untuk meningkatkan dan mempromosikan SIG ke sekolah, komunitas, dan organisasi yang fokusnya pada anak. Selain itu ini juga merupakan  event global bagi para pengguna teknologo sistem informasi geografis yang diajak untuk memahami geografi. Pada saat ini , sudah disponsori oleh masyarakat nasional Amerika, Asosiasi Amerika hingga ESRI. Lebih dari 80 negara yang sudah mengambil bagian dalam event ini, mereka banyak melakukan kegiatan open house, sampai workshop.



OVERVIEW HISTORI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

2.1 Peta - Peta Pertama
Peta, data spasial, dan SIG merupakan produk hasil evolusi dari ilmu Geodesi, Geografi, dan Kartografi. Peta pertama ditemukan ketika dilakukan penggalian reruntuhan Kota Gasur di Babilonia. Peta ini merupakan sebuah lempeng kecil yang terbuat dari tanah liat dan diperkirakan dibuat sekitar 2500 tahun sebelum Masehi. Peta ini menggambarkan suatu lembah, gunung, dan sungai yang bercabang tiga hingga membentuk delta dan bermuara di laut atau di suatu danau. Peta generasi kedua ditemukan di Mesir. Peta ini digambarkan di atas lembaran kertas yang terbuat dari kulit (parchment). Pada peta - peta ini diperlihatkan persil - persil tanah pertanian yang terdapat di sekitar lembah Sungai Nil dan lokasi - lokasi tambang emas di Mesir pada masa pemerintahan Rames II (1292 - 1225 sebelum Masehi). Beberapa abad kemudian, orang - orang Yunani yang mendapatkan keterampilan kartografi hingga akhirnya dapat mengkomplikasikan peta - peta realistik yang pertama. Mereka mulai dengan menggunakan sistem koordinat segi - empat untuk pembuatan peta - petanya sekitar 300 tahun sebalum Masehi. Kira - kira 100 tahun kemudian, seorang pakar metematika, astronomi dan geografi Yunani, Eratosthenes, meletakan dasar - dasar ilmu geo desi dan kartografi. Pakar ini telah melakukan serangkaian pengamatan hingga akhirnya didapat bukti - bukti yang menyatakan bahwa bentuk bumi itu tidak datar tetapi bulat. Selain itu Eratosthenes juga memperoleh nilai keliling bumi walaupun dikemudian hari diketahui nilainya 16% lebih besar dari hasil hitungan pada saat ini. Selain itu, makin banyak peta - peta yang dibuat dengan dasar ilmu - ilmu ini, dan diantaranya adalah peta - peta dunia pertama yang di buat oleh Claudius Ptolemaeus di Alexandria. Pengaruh kartografi dari Yunani Kuno ini demikian kuat hingga mempengaruhi sebagian dasar - dasar sistem kartografi yang ada pada saat itu, dan baru mendapatkan kemajuan yang signifikan pada abad ke-16. Merekalah yang memperkenalkan konsep - konsep bumi bulat dengan kutub - kutubnya, garis khatulistiwa dengan daerah - daerah tropisnya, sistem koordinat geografi Lintang dan Bujur, sistem proyeksi peta, dan hitungan dimensi - dimensi bumi.

2.2 Peta- Peta Berikutnya
Sepanjang periode pertengahan, Peta-peta wilayah Eropa didominasi dengan cara pandang agama, yang dikenal dengan peta T-O. Pada bentuk beta seperti ini, Jerusalem dilukiskan di tengah-tengah sebelah timur yang diorientasikan menuju bagian atas peta. Penjelajahan Bangsa Viking pada abad 12 di Utara Atlantic, secara perlahan menyatukan pemahaman mengenai bumi. Sementara itu, ilmu kartografi terus berkembang dengan lebih praktis dan realistic di wilayah Arab, termasuk daerah Mediterania. Tentu saja, cara pembuatan peta masih dilukis dengan tangan, dimana penyebarannya masih sangat dibatasi.

2.3 Peta-Peta Pendaftaran Tanah & Perencanaan
Pengembangan infrastruktur dimanapun akan be
tergantung pada faktor-faktor sosio-ekonomi. Hak-hak kepemilikan tanah sangat mencerminkan hal ini karena aktivitas konstruksi jalan raya dan jalan kereta api sering kali mengharuskan adanya pembebasan lahan, oleh karena itu banyak sekali aplikasi baru yang terkait dengan peta-peta dan pencatatan tanah milik (pendaftaran tanah).
 
2.4 Pengaruh Pengembangan Sistem Komputer
                Baise Pascal sangat dihormati karena penemuan mesin hitung pertama pada 1642, data dengan jumlah besar baru pertama kali diproses secara otomatis pada 1890, Ketika perangkat tabulasi Hollerith digunakan didalam proses kompilasi data sensus di Amerika serikat. Pada perangkat hollerith pertama ini, data sensus dimasukkan kedalam punch card ( kartu berlubang ) yang kemudian dibaca secara elektronik untuk dikompilasi didalam register terpisah. Pada akhir 1950 an hingga awal 1960 an , komputer generasi ke dua menggunakan transitor. Tiba – tiba komputer siap digunakan untuk bidang – bidang diluar agen – agen pemerintah. Kemudian para ahli meteorologi, geologi, dan geofisik mulai menggunakan perangkat elektronik pembuat peta ini. Pada awalnya kualitasnya buruk karena mesin – mesin gambar otomatis belum dikembangkan dengan baik pada saat itu. Diawal 1960 an , potensi komputer elektronik telah dikenal di Kanada dan Amerika serikat , Pada 1963 , Sistem informasi geografis Kanada ( CGIS : Canadian geografic Information System ) mulai beroperasi dan kemudian menjadi SIG sesungguhnya yang pertama. Dua tahun kemudian , di Amerika Serikat , sistem serupa ( MIDAS) juga mulai digunakan untuk memproses data – data sumber daya alam.


2.5 Pengaruh Informasi Geografis Pertama
            Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory). CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".

2.6 Aplikasi - aplikasi SIG Pertama
            Jumlah kebutuhan spasial yang aktual dan lengkap menjadi sesuai dengan pengembangan dan pertambahan pelayanan- pelayanan (utilitas) yang sangat vital bagi infrastruktur wilayah perkotaan. Dapat dikatakan data spasial mengikat perencanaan secara legal. Sebagai contoh, Norwegia melaksanakan kompilasi pendaftaran tanah nasional terkomputerisasi sejak tahun 1976.

2.7 Pengembangan Lanjut Sistem Komputer & SIG
            Pada tahun 1960 an hingga awal 1970 an, telah dikembangkan IC ( integrated circuits ) hingga kecepatan proses hitungan komputer jauh meninggalkan generasi sebelumnya. Akibatnya lahirlah komputer generasi ketiga. Terobosan sebenarnya baru muncul pada 1971 – 1972 dengan dikembangkannnya pemroses mikro ( mikroprosessor). Pada 1974 , pemroses mikro ini telah digunakan untuk membangun desktop generasi ke empat yang pertama. Pada tahun 1970 an hingga 1980 an , berbagai sistem telah berevolusi untuk menggantikan komputasi kartografi manual. Sistem produksi banyak tersedia diakhir 1970 an dan pengembangan sistem ini dilanjutkan hingga 1980 an. Diawal 1990 an pendekatan yang sempurna terhadap tugas – tugas kartografi masih belum ditemukan dan penelitian dan pengembangan kartografi yang terkomputerisasi masih menjadi tantangan yang berkelanjutan. Disiplin ilmu lain yang juga mempengaruhi pengembangan Sig adalah teori topologi , graph , dan hitungan geometri.


2.8 Bidang- Bidang pendukung SIG
            Bidang pendukung SIG dapat di lihat keterkaitannya dengan bidang disiplin ilmu lainnya melalui ilustrasi gambar di bawah ini :

2.9 Pengembangan SIG di Lingkungan Akademis
            Kampus merupakan sumber daya yang pentig di dalam menyediakan dan menunjang terciptanya tenaga ahli di bidang SIG.
            2.9.1 Universitas Harvard, Amerika Serikat
            Walaupun pengembangan SIG dimulai dilingkungan pemerintahan seperti halnya CGIS dan MIDAS, kecepatan pengembangan SIG juga sangat ditunjang oleh sumber daya yang bergerak dilingkungan akademis (kampus). Sebagai contoh adalah Universitas Harvard yang memiliki lab. Komputer grafik dan analisis spasial. Lab ini didirikan pertengahan 1960 an dengan tujuan semula untuk mengembangkan perangkat lunak pemetaan multiguna.
            2.9.2 ITC, Belanda
      Perangkat lunai SIG yang dikembangkan adalah „ILWIS –Integrated Land and Water Information System“ (1985)
      ILWIS mengabungkan kemampuan pengolahan citra, basisdata, dan beberapa karakteristik SIG Konvensional.
            2.9.3 Universitas Clark, Amerika Serikat
    Perangkat lunak yang dikembangkan di sini adalah IRIDISI (1987).
    Perangkat lunak ini merupakan pemrosesan citra digital dan informasi geografi yang berbasiskan grid (raster).
    IRIDISI dirancang untuk menyediakan alat-alat bantu untuk penelitian geografi secara professional dengan biaya murah dan non-profit.
    Menjadi GIS raster terbesar dan termurah yang tersedia di pasaran.
    IRIDISI tidak merupakan program tunggal, tetapi terdiri dari 100 modul program yang dapt dipanggil dan diintegrasikan oleh sistem menunya
            2.9.4 Universitas Minnesota
            2.9.5 Utah State University & Idaho State University

2.10 Pengembangan SIG di Lingkungan Perusahaan
            Perkembangan SIG didominasi oleh kalangan perusahaan yang berbadan hukum. Dimana mereka merekrut tenaga ahli dan pegawai terampil dari kampus dan mencari peluang bagi produknya baik di institusi swasta maupun pemerintah.
Dilihat dari jumlahnya pun tiap waktu kewaktu semakin meningkat.
            2.10.1 ESRI Inc
Pengembangan ESRI yang paling terakhir dan membantu ialah, pengembangan perangkat lunak ArcView , Pengembangan ini disediakan dalam  bentuk modul-modul tambahan, modul tersebut antara lain :
·      Image Analyst
·      3D Analyst
·      Business Analyst
·      Network Analyst
·      Tracking Analyst
·      Internet Map Server
·      Modul-modul aplikasi lainnya
            2.10.2 MapInfo Corp
            Banyak diminati karena memiliki karakteristik dimana mudah digunakan,murah,interaktif & menarik, dan sederhana. Features nya adalah:
·      Local & Remote Data Access
·      Geocoding
·      Map Creation & Editing
·      Visualisasi Data
·      Kemampuan Analisis
·      Otomasi OLE
·      Koneksi ke Internet

2.11 Perangkat SIG Free & Open Source
            Perangkat SIG yang handal dan dapat digunakan secara free antara lain :
·         ILWIS
·         MapWindow
·         QuantumGIS
·         MapServer
·         DivaGIS
·         Grass GIS
·         PostGres, PostGres95, PostGreSQL, dan PostGIS
2.12. Perkembangan Perangkat SIG saat ini
            Masih banyak pihak – pihak yang mengembangkan perangkat SIG hingga saat ini . Apalagi jumlah dan variasi dari produk –produknya . Tulisan ini hanya menyebutkan sebagian kecil pihak pengembang dari kalangan pemerintahan , akademik dan perusahaan swasta.  Walaupun demikian , ada beberapa produk Sig lain yang juga sering disebut dan digunakan , yaitu : ER Mapper, ERDAS, SpansGIS, MGE dari integraph dan sebagiannya.
            Tidak ada satupun perangkat SIG tunggal yang sesuai untuk semua aplikasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Karena variasi aplikasi yang tumbuh dimasyarakat terus menerus meningkat, maka developer perangkat sig juga turut mengikuti perkembangan ini dengan melakukan pengembangan inovasi – inovasi lebih lanjut dibidang aplikasi yang baru.




















DATA,INFORMASI,SISTEM INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

3.1. Data & Informasi
 Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
            3.1.1 Defenisi Dasar
                        Data merupakan bahasa,mathematical atau simbol-simbol pengganti lain yang telah di sepakati secara umum dalam menggambarkan suatu objek ,manusia,peristiwa,aktivitas,konsep atau objek-objek penting lainya. Informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti.
            3.1.2 Informasi Formal Vs Non Formal
         -Sistem informasi formal didasarkan pada asumsi bahwa proses perancang mengidentifikasi  kebutuhan informasi bagi individu-individu . Informasi formal memungkinkan para penggunanya untuk mengekstral ,memproses, mengkonversi,mentranformas. Contoh: Peraturan pemerintah & Undang-undang
         -Informasi non-formal sangat tergantung pada data interpretasi penggunanya mau di terima atau tidak. Contoh: Mencangkup pendapat- pendapat individu & pengesahan

            3.1.3. Atribut Informasi
            Adalah Usaha untuk memebrikan gambaran nilai-nilai informasi melalui gambar,angkat,arah dll. Fungsinya mempermudah pengguna informasi memahami isi dari pada informasi tersebut. Atribut haruslah di perhitungkan dengan benar apakah sudah cocok atau belum sebab makna dari masing-masing atribut membawa makna tersendiri untuk di sampaikan kepada pengguna.Contoh: Legenda pada peta.
            3.1.4 Membuat Informasi dari Data
            Setiap data haruslah diproes dahulu dalam penggunaanya karena jika prosesnya kompleks  maka  harus di reduksi dengan cara memecahkan prosesnya. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
               -Capturing = Operasi ini merupakan perekaman data dari suatu fenomena alam & kejadian ke dalam bentuk  formulir seperti halnya formulir ukur lapangan.Contoh:  Seorang surveyor melakukan pencatatan angka bak ukursetia kali mengukur
               -Verifying =Operasi ini merupakan pemeriksaan validasi data untuk memastikan bahwa data tersebut telah di rekam dengan benar. Apabila terjadi kesalahan maka akan berakibat kesalahan diluar toleransi sehingga pengukuran pun harus diulang apabila pada bidang geodesi.
               -Classifying = Operasi ini menempatkan elemen data ke dalam katagori tertentu.Contoh: Data penjualan dapat diklasifikasikan menjadi tipe
               -Arranging = Operasi ini menempatkan elemen-elemen data sesuai dengan urutan tertentu. Contoh: file inventori dapat di urutkan menurut field kode
               -Summarizing = Operasi ini mengombinasikan beberapa elemen data ke dalam salah satu cara, pertama dengan cara matematis & kedua dengan cara logis.
               -Calculating = Operasi ini memerlukan proses pemanipulasian data secara aritmatik & lojik Contoh: Tagihan pelanggan
               -Storing = Operasi ini menempatkan data pada media penyimpanan yang lain, seperti hardisc & CD. Pada bidang geodesi  operasi ini sering kali dilakukan pada saat melakukan entri data
               -Retrieving = Operasi ini memerlukan fasilitas akses ke elemen data yang sebelumnya telah tersimpan di dalam media penyimpanan. Pada bidang geodesi operasi para surveyor biasanya menggunakanya untuk memanggil file yang telah di simpan untuk di buka kembali atau di edit
               -Reproducing = Operasi ini menduplikasi data dari suatu media ke media lainya
               -Communicating = Operasi ini mentransfer data dari suatu tempat ke tempat lainya, di wujudkan dalam bentuk distribusi data baik itu on-line maupun datang ke lokasi.
            3.1.5 Siklus Data - Informasi                                                                         
           Merupakan siklus data-data berupa symbol,string alfabis, atau kumpulan angka & kejadian yang dikenal sebagai DATA.  Siklus data memiliki elemen yang dikenal sebagai input/masukan yang di olah menjadi bentuk baru yang di sebut informasi, kegiatan ini biasa di sebut dengan Input-Proses-Output. Adapun kelompok kerja pada bidang geodesi di bagi sebagai berikut:
·            -Kelompok survey
·            -Kelompok pengolahan citra
·            -Kelompok basis data
·            -Kelompok kartografi
·            -Kelompok jaringan
·            -Kelompok aplikasi
            Kelompok kerja ini biasanya bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing tetapi ada kalanya saling melengkapi guna mempermudah suatu proses yang nantinya akan dimasukkan ke dalam basis data.


3.2. Konsep Sistem
Konsep  adalah suatu gagasan terstruktur yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan suatu hal sedangkan sistem  dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek ,ide,berikut saling keterkaitanya didalam mencapai suatu sasaran. Sub system biasanya di pakai untuk mempermudah kerja dari siatem, suatu system & sub sistem bias jadi merupakan realitas suatu sifat logika .
            3.2.2 Organisasi Sebagai Sistem
            Organisasi memiliki komponen yang saling terkait satu dengan yang lainya & bekerja bersama dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan. Organisasi meiliki 3 sub, Yakni: Operasi-Management-Informasi.Sub sistem managemen mencangkup personil maupun aktifitas secara langsung direalisasikan untuk menentukan proses perencanaa,pengendalian,pengambilan keputusan. Sub system merupakan kumpulan tenaga kerja,mesin,ide yang bertujuan untuk mengumpulkan & memproses data.

3.3.Konsep Sistem Informasi      
Sistem informasi merupakan sebuah entitas yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logika. Terdapat 3 tahapan konsep informasi:
  • Input: Berisikan berbagai data yang diperlukan sebagai masukan sistem yang di turunkan dari kebutuhan informasi tertentu
  • Pemrosesan: Bersama dengan proses input niilai-nilai khusus pemrosesan juga diturunkan dari kebutuhan informasi tertentu
  • Basis data: Merupakan tempat penyimpana data yang diperlukan bagi pengguna system informasi.
  • Pengendalian: Dilakukan untuk mencegah adanya kesalahan/system eror pada pemrosesan system
  • Output:  Diberikan kepada pengguna sistem informasi
·         -Sumber daya pemrosesan data: Implementasi dari sekumpulan data hardwere,softwere & manusia
            3.3.2 Tujuan & Aktifitas Sistem Informasi
Tujuanya adalah untuk menyediakan  & mensistematkkan informasi yang merefleksikan seluruh kejadian /kegiatan , kegiatan yang dimaksud disini adalah mengambil,mengolah,menyimpan & menyampaikan informasi.
            3.3.3 Kriteria Umum Sistem Informasi
Merupakan  variable keluaran sistem yang yang di anggap sebagai ukuran unjuk kerja. Kriteria umum tersebut mencangkup:
·         Debit
·         Response time
·         Cost
·         Pemenuhan fungsi

3.4. Sistem Informasi Berbasis Komputer Vs Tidak berbasis Komputer
            3.4.1 SI Tanpa Dukungan Komputer
            Konsep sistem informasi memang sudah hadir sebelum teknologi komputer berkembang pesat seperti saat ini. Dengan demikian, sistem informasi yang berkembang pertama kali adalah sistem informasi yang tidak berbasiskan ( mendapatkan dukungan ) komputer. Jumlah sistem informasi ini secara ilmiah makin hari makin meningkat sehingga tak terkendali. Dan, pada saat teknologi komputerpun, tidak semua sistem ini siap untuk diadaptasikan dengan sistem komputer. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti : jumlah informasi yang cukup banyak, dan yang terbatas, karakteristik sistem sangat sederhana ( kompleksitas sangat rendah ), potensi pengguna sistem informasi relatif tidak tinggi. Sitem informasi bersifat manual hingga semi otomatis dengan bantuan alat Bantu mekanik dan elektronik selain komputer beserta periperalnya, dengan tetap mempertahankan tenaga manusia, beserta sebab – sebab lainya.
Adapun ciri – cirinya sistem informasi ini adalah :
1. Data yang tersimpan pada media yang harus dapat dibaca oleh manusia.
2. Penelusuran data dilakukan oleh manusia, penelusuran kecepatan relative rendah ( orde           menit hingga jam ) dan tidak dipentingkan.
3. Makin besar dan kompleks organisasinya, makin sulit memperoleh gambaran yang lengkap dengan cepat.
4. Kecepatan pengolahan data ditentukan oleh kecepatan petugas dalam menghitung, menyusun table dan laporan, dan menggandakan laporan.
5. Transmisi data dan informasi, sebagian besar memerlukan transportasi fisik dari media yang digunakan.
6. Secara keseluruhan, terdapat delay informasi yang cukup besar sebagai akibat dari keterbatasan penelusuran, pemrosesan, dan transmisi data.
            3.4.2. SI Dengan Dukungan Komputer
Subjek dengan dukungan komputer selalu mengalami kemajuan dan perubahan yang sangat cepat. Dua puluh tahun yang lalu, subjek inipun belum tentu ada apalagi banyak dibicarakan orang. Materi mengenai subjek inipun secara subtansial sudah berbeda sejak diperkenalkan untuk pertama kali hingga saat ini, dari tahun ketahun lebih maju dan bervariasi seiring dengan kemajuan teknologi komputer. Sistem informasi berbasis computer mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
         Data tersimpan di dalam media yang dapat dibaca oleh mesin bersifat padat & lebih mudah di telusuri
         Sekumpulan data yang besar ukuranya dapat disimpan dalam satu tempat penyimpanan
         Kecepatan pengolahan data sangat tinggi( terkait orde detik menit hingga jam & ram serta proscesor .
         Tranmisi data dapat dilakukan melalui sarana telekomunikasi
         Delay yang terdapat pada aliran data sangat kecil
         Penyebaran perangkat sistem tidak mengahalangi penyebaran saluran
                        3.4.2.1. Sistem Pengolahan Data (SPD)
Adalah proses memasukkan data ke dalam media sistem pengolahan data  berbasiskan Komputer.
         Sistem transaksi = Sistem transaksi merupakan masukan kedalam sistem komputer yang kemudian digunakan untuk meng-update file atau basis data.
         Sistem pendukung keputusan = Digunakan untuk menolong penggunanya dalam membuat keputusan yang kompleks.
Hasil pengolahan data akan di masukkan ke dalam hard-disk sebagai media penyimpanan berbasis sistem computer, yang termasuk ke dalam proses pengolahan adalah:
·         a.Verifikasi
·         b.Pengorganisasian data
·         c.Pencarian kembali
·         d.Tranformasi
·         e.Penggabungan
·         f.Pengurutan
·         g.Perhitungan
·         h.Ekstraksi data
·         i.Pembentukan pengetahuan



                        3.4.2.2 Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Merupakan hasil hasil proses evolusi dari DP maka tidak mengehran kan jika ke dua istilah ini sering digunakan secara bergantian dan tertukar tanpa diketahui perbedaan yang jelas. Secara gari sbesar SIM dibagi menjadi 3:
         Informasi untuk memenuhi kebutuhan
         Perencanaan strategis, proses pengambilan keputusan dari tujuan organisasi atau perubahan      tujuan organisasi beserta penentuan sumber daya yang ada akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan
         Managemen pengendalian merupakan proses untuk dapat meyakinkan managemen bahwa sumber daya yang ada sudah dapat melaksanakan tugasnya dengan efisien
         Operasional pengendalian, adalah proses untuk mendapatkan informasi mengenai tugas tertentu.
                                    Menurut Gordon B Davis(sutang96), SIM Adalah suatu sistem terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,managemen & fungsi operasi. Sistem operasi ini selama beroperasi menggunakan komponen komponen SBB:
1.Perangkat fisik
ü    Bagian input
ü    Bagian pengolahan & memori
ü    Bagian output
ü    Bagian memori
2.Perangkat lunak
ü    Sistem operasi
ü    Aplikasi sistem informasi produksi
ü    Aplikasi sistem informasi sumber daya manusia
ü    Aplikasi sistem informasi keuangan
3.Manusia
ü    Manager sistem informasi
ü    Softwere enginer
ü    Network enginer
ü    Programer
ü    Operator
ü    User
ü    Data base administrator
4.Prosedur
ü    Rangkaian aktivitas bidang management produksi
ü    Rangkaian aktivitas dibidang sumber daya manusia
ü    Rangkaian aktivitas dibidang keuangan
ü    Rangkaian aktivitas di bidang managemen
5.Basis data
ü    Data keuangan
ü    Data produksi
ü    Data sumber daya manusia
6.Fasililitas jaringan komunikasi
ü    Server
ü    Workstation
ü    Networkcard
ü    Swiching hub
ü    Saluran
                        3.4.2.3 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem pendukung keputusan merupakan pengembangan sistem informasi management lebih lanjut yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif terhadap penggunanya.Sifat interaktif ini dimaksudkan untuk memudahkan integrasi antara berbagai komponen dalam proses pengambilan keputusan,prosedur,kebijakan,analisa,teknis,serta pengalaman & wawasan managerial untuk membentuk suatu kerangka keputusan yang fleksibel Beberapa karakteristik SPK:
1.Kapabilitas interaksi, SPK memberikan akses cepat bagi pengambil keputusan
2.Fleksibelitas, SPK menunjang para manager pembuat keputusan diberbagai bidang fungsional
3.Kemampuan berinteraksi dengan model yang bertujuan untuk melakukan manipulasi data permodelan sesuai kebutuhan
4.Variasi keluaran, SPK mendukung pembuat keputusan dengan menyediakan berbagai macam variasi keluaran termasuk menghasilkan grafik & menganalisa kondisi tertentu
                        3.4.2.4 Sistem Informasi Akutansi (SIA)
                        Adalah bagian terpenting dari SIM,sistem ini pada dasarnya merupakan integrasi dari berbagai sistem pengolahan transaksi di dalam suatu sistem organisasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
  • Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  • Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
            Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. Ciri dalam transaksi SIA :
  • Menghasilkan jumlah data yg besar, yg tiap hari selalu diproses, disimpan dan membutuhkan kecepatan akses yg cepat serta keakuratan yg tinggi
  • Membutuhkan kemudahan dalam pengoperasian pengontrolan serta prosedur error-checking yg baik dalam menjaga sekuritas dan keakuratan data
  • Dirancang khusus untuk kemudahan audit data, serta tracing (menelusuri) transaksi yg terjadi
  • Beberapa menggunakan aplikasi DDS dan MIS, misal digunakan dalam menentukan estimasi dan perencanaan anggaran.
                        3.4.2.5 Sistem Informasi Produksi
                        Sistem informasi produksi merupakan sistem yang saling terhubungan untuk mengkonversikan input menjadi output yang berupa barang atau jasa. Seluruh sistem saling terpadu, terkait, dan menyatu untuk mentransformasikan masukan menjadi keluaran yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sistem produksi bukan hanya ada di industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit.
Tujuan Sistem Informasi Produksi:
Bermanfaat untuk merencanakan, mengawasi dan mengotrol proses produksi agar lebih optimal
         Mengawasi efisiensi proses produk agar menghasilkan produk yang memiliki mutu tinggi
         Menghemat biaya dan bahan produksi
         Menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen

                        3.4.2.6 Sistem Informasi Eksekutif
                        Pada umumnya merupakan suatu sub sistem dari SI/SIM.

                        3.4.2.7 Sistem Informasi Geografis
       Adalah suatu alat yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk memetakan dan menganalisis berbagai objek dan peristiwa yang terjadi di bumi. Pada dasarnya istilah SIG merupakan gabungan dari 3 unsur pokok: sistem,informasi & geografis Dengan demikian pengertian terhadap 3 unsur ini sangat membantu dalam memahami SIG








SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

4.1 Konsep Dasar
            SIG digunakan untuk membantu manusia dalam memahami “dunia nyata” dengan melakukan proses-proses manipulasi dan presentasi data yang direalisasikan dengan lokasi-lokasi geografis di permukaan bumi

4.2 Definisi-Definisi SIG
            Definisi SIG adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan data atau informasi yang berkaitan dengan geografi. Data tersebut memuat data atau fakta permukaan bumi secara lengkap, misalnya, keadaan geologi, topografi, jenis tanah, hidrologi, iklim, dan budaya. Wujud data tersebut disajikan dalam bentuk peta sehingga sistem informasi geografi tidak terlepas dari peta sebagai basis data.
Menurut beberapa pakar, ada beberapa pengertian SIG antara lain :
a. SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, dan data manusia, organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi (Chrisman:97).


b. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi (Demers:97).

c. SIG adalah teknologi informasi yang dapat menganalisis, menyimpan, dan menampilkan baik data spasial maupun nonspasial (Guo:20).

d. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi (Rice:20).Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis.

4.3 Sub-sistem SIG
Sub-sistem/Ruang lingkup SIG sesuai gambar di atas adalah sebagai berikut:
1. Data Input, Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber, dan dapat mempresentasikan kondisi sebenarnya dalam aplikasi SIG yang dibuat.
2. Data Manipulation & Analysis, Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Sehingga data dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan SIG.
3. Data Management, Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
4. Data Output, Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta dan lain-lain.


4.4 Komponen SIG
            Dalam kerja SIG, diperlukan komponen-komponen SIG yang merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan. Berikut komponen-komponen SIG:
a. Perangkat keras (hardware), berupa suatu unit komputer terdiri atas CPU, VDU, disk drive, tape drive, digitzer, printer, dan plotter.

1) CPU (Central Processing Unit) : perangkat utama komputer untuk pemrosesan semua instruksi dan program.
2) VDU (Visual Display Unit) : komponen yang digunakan sebagai layar monitor untuk menampilkan hasil pemrosesan CPU.
3) Disk drive : bagian dari CPU untuk menghidupkan suatu program.
4) Tape drive : bagian CPU yang menyimpang data hasil pemrosesan.
5) Digitzer : alat mengubah data teristris menjadi data digital (digitasi).
6) Printer : alat untuk mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil.
7) Plotter : berfungsi seperti printer, digunakan untuk mencetak peta tetapi keluarannya lebih lebar.
b. Perangkat lunak (software) berupa modul-modul program misal Arc/info, Arc View, Map Info, R2V, dan sebagainya. Modul tersebut berupa masukan data, verifikasi data, penyimpanan data, pengolahan dan manajemen data, presentasi data, transformasi data, dan interaksi dengan pengguna.
c. Data dan informasi geografi, berupa data spasial (peta) foto udara, citra satelit dan data atribut seperti data penduduk, data industri, dan pertambangan.
d. Manajemen berupa sumber daya
manusia yang mempunyai keahlian mengolah SIG.

4.5 Cara Kerja SIG
a.Masukan (input)
Secara garis besar, data dibedakan menjadi dua, yaitu data atribut dan data spasial.
1) Data atribut
Data atribut adalah data yang ada pada keruangan atau lokasi. Atribut menjelaskan suatu informasi. Contoh: hutan, sawah, ladang, dan kota. Data atribut dapat berupa kualitatif (contoh: kekuatan pohon), dan kuantitatif (contoh: jumlah pohon).
2) Data spasial atau data keruangan
Data spasial adalah data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat di permukaan bumi. Data spasial disajikan dalam dua bentuk atau model, yaitu raster dan vektor.
a) Bentuk raster disajikan dalam bentuk bujur sangkar atau sistem grid. Grid pada komputer disebut sel atau piksel. Setiap sel mempunyai koordinat dan informasi. Koordinat titik merupakan titik perpotongan antara garis bujur dan garis lintang di permukaan bumi.
b) Bentuk vektor disajikan dalam bentuk sistem koordinat. Data ini terdiri atas unsur titik, garis, dan poligon. Poligon adalah serangkaian garis yang berhubungan dan kedua ujungnya bertemu sehingga menjadi bentuk tertutup. Dapat dijelaskan bahwa titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama atau poligon tertutup sempurna.
b. Proses
Proses dalam SIG dapat berfungsi untuk memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data yang tersimpan dalam komputer. Jenis analisis data sebagai berikut:
1) Analisis lebar
Analisis yang mengolah data dalam komputer, kemudian menghasilkan daerah tepian sungai yang yang lebar.
2) Analisis penjumlahan aritmatika
Analisis yang mengolah data dalam komputer, kemudian menghasilkan penjumlahan. Analisis ini dapat dipakai untuk peta berklasifikasi yang akan menghasilkan klasifikasi baru.
3) Analisis garis bidang
Analisis pengolahan data yang dapat dipakai untuk menentukan region
c. Keluaran (output)
Data yang sudah dianalisis oleh SIG akan memberikan informasi pada pengguna data sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Keluaran SIG dapat berupa peta cetakan (hard copy), rekaman soft copy dan tayangan (display). Dengan SIG, setiap orang dapat membuat peta dan kemudian mengubah atau memodifikasinya dengan cepat kapan saja. Di samping itu, pengguna SIG juga dapat memproses ulang pembuatan peta dengan tingkat ketelitian tinggi kapan saja sebagaicontoh dalam pembuatan peta Amerika Selatan berdasarkan berbagai informasi atau tema yang tersedia.
4.6 Kemampuan SIG
Bagaimana mengenali kemampuan SIG adalah dengan melihat
kemampuannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
  • What is that ….? mencari keterangan (atribut atribut) atau deskripsi mengenai suatu unsur peta yang terdapat pada posisiposisi yang ditentukan.
  • Where is it ….? Mengidentifikasi unsur peta yang didiskripsinya (salah satu atau lebih atributnya) ditentukan. Sebagai contoh SIG dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk mengembangan lahan pertanian tanaman lada yang memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
  • What has changed since….?Ini adalah pertanyaan kecenderungan, mengidentifikasi kecenderungan perubahan trend spasial dari berbagai unsur-unsur peta.
  • What spatial patterns exist ? Pertanyaan ini lebih menekankan pada keberadaan pola-pola yang terdapat di dalam data-data spasial (juga atribut) suatu SIG. Jika ada penyimpangan data aktual terhadap pola pola yang sudah biasa dikenali SIG mampu merepresentasikan.
  • What if…? Pertanyaan yang berbasisikan model. Permodelan didalam SIG adalah penggunaan fungsi dasar manipulasi dan analisis untuk menyelesaikan persoalan yang kompleks..


DUNIA NYATA DAN SIG

            Dunia nyata dan SIG adalah dua hal yang berbeda yang terdapat sejumlah ketidaksamaan diantara keduanya. Yang pertama dirasakan dan dialami oleh setiap orang, sementara yang kedua perlu dibayangkan dan kemudian dilihat pada kertas dan layar monitor oleh sebagian kecil orang. Oleh sebab itu, untuk merealisasikan dan kemudian memahami keduanya dengan baik diperlukan sebuah analogi, pendekatan, atau pemodelan.
5.1 Dunia Nyata
            Dunia nyata (real world) pada pengertian SIG dapat dideskripsikan di dalam pengertian model yang membatasi konsep dan prosedur yang diperlukan untuk mentranslasikan pengamatan (pengukuran) ke dalam data yang bisa dimengerti dan dibutuhkan di dalam SIG. Proses-proses yang terlibat  di dalam usaha untuk menginterpretasikan suatu realitas dengan menggunakan model dunia nyata dan model data disebut sebagai pemodelan data (data modeling).
5.2 Model Dunia Nyata
            Persepsi, rancangan, atau susunan model dunia nyata yang dikembangkan oleh perancang akan menentukan semua data yang diperlukan. Persepsi ini juga mencakup pembawa informasi yang paling dasar, yaitu entitas yang terdiri dari :
a.       Klasifikasi tipe
b.      Atribut
c.       Relasi (relationship)
5.2.1 Tipe Entitas
Pembentukan konsep mengenai tipe-tipe entitas dilakukan dengan mengasumsikan bahwa fenomena-fenomena yang terjadi di dunia nyata dapat diklasifikasikan. Fenomena yang seragam atau mirip dikelompokkan ke dalam suatu tipe entitas. Pada proses pengklasifikasian setiap tipe entitas harus dapat didefinisikan secara unik untuk menghindari ambiguitas.
5.2.2 Atribut Entitas
Setiap tipe entitas dapat memiliki lebih dari satu atribut yang mendeskripsikan karakteristik-karakteristik dasar fenomena yang bersangkutan.
5.2.3   Relasi Entitas
Setiap entitas memiliki relasi-relasi (spasial) dengan entitas-entitas lain yang secara sederhana dapat dinyatakan dalam bentuk semantic, antara lain mencakup: dimiliki/termasuk, berpotongan, saling terkait/berhubungan, terdiri dari, terletak, berdekatan, bersebelahan/berbatasan.
5.3      Model Entity-Relationship

Pada model ER, dunia nyata diterjemahkan atau ditransformasikan dengan menggunakan sejumlah perangkat konseptual sehingga menjadi sebuah diagram relasi antar-entitas. Komponen utama pembentuk model ER adalah relasi dan entitas-entitas. Kedua komponen dideskripsikan dengan menggunakan atribut-atribut atau properties.
Seperti pada model dunia nyata, untuk model ER juga memiliki relasi yang menunjukkan adanya hubungan atau keterkaitan antara suatu entitas dengan entitas lain yang berbeda. Relasi antar entitas memiliki tingkatan relasi yang menunjukkan adanya batas jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas yang terdapat pada entity set yang lain.
Macam-macam tingkat relasi yang terdapat di dalam tabel (entity set) :
a.       Satu ke satu (one to one)
Setiap entitas pada entity set (tabel) A berhubungan dengan (paling banyak) satu entitas yang terdapat pada entity set (tabel) B. Demikian pula sebaliknya.
b.      Satu ke banyak (one to many)
Setiap entitas pada entity set (tabel) A dapat berhubungan dengan lebih dari satu (banyak) entitas yang terdapat pada entity set (tabel) B.
Tetapi tidak sebaliknya, setiap entitas pada entity set B hanya dapat berhubungan dengan (paling banyak) satu entitas yang terdapat pada entity set A.
c.       Banyak ke satu (many to one)
Setiap entitas pada entity set (tabel) A hanya dapat berhubungan dengan (paling banyak) satu entitas yang terdapat pada entity set B. Sementara itu, setiap entitas pada entity set B boleh berhubungan dengan lebih dari satu entitas yang terdapat pada entity set (tabel) A, kebalikan dari relasi one to many.
d.      Banyak ke banyak (many to many) 
Setiap entitas pada entity set (tabel) A boleh berhubungan dengan lebih dari satu entitas yang terdapat pada entity set B. Demikian pula sebaliknya, setiap entitas pada entity set (tabel) B boleh berhubungan dengan lebih dari satu entitas yang terdapat pada entity set A.

5.4      Model Data
Model data merupakan kumpulan perangkat konseptual yang digunakan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) data, hubungan antar (relasi) data, semantic (makna) data, dan batasan mengenai data yang bersangkutan (Fatan99).
Tipe model dikenal ada dua macam :
a.       Model data yang bersifat generik
b.      Model data yang bersifat application domain specific (model spasial) 
Dalam pemodelan spasial, suatu objek diasumsikan memiliki properties berikut:
a.       Tipe
b.      Atribut
c.       Relasi
d.      Geometri
e.       Kualitas



5.4.1 Representasi Grafis suatu Objek

Informasi grafis atau geometris milik suatu objek spasial dapat dimasukkan ke dalam beberapa bentuk sebagai berikut:
a.     Titik (dimensi nol [point])
b.    Garis (satu dimensi [line atau polyline])
c.     Poligon (dua dimensi [area])

5.4.1.1 Titik

Titik adalah representasi grafis atau geometri yang paling sederhana bagi objek spasial. Representasi ini tidak memiliki dimensi, tetapi dapat diidentifikasikan di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.

5.4.1.2 Garis

Garis adalah bentuk geometri linier yang menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek yang berdimensi satu. Batas-batas objek geometri poligon juga merupakan garis-garis, demikian pula dengan jaringan listrik, jaringan komunikasi, pipa air minum, saluran buangan, dan utiliti lainnya dapat direpresentasikan sebagai objek dengan geometri garis.

5.4.1.3 Poligon

Suatu objek yang berbentuk poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis (sisi) yang saling terhubung diantara ketiga sudutnya. Di dalam terminologi basis data spasial, semua unsur yang berbentuk luasan (area) dua dimensi akan direpresentasikan oleh objek dengan geometri poligon.
 
Unsur-unsur spasial seperti danau, batas propinsi, batas kota, batas persil tanah milik adalah beberapa contoh tipe entitas dunia nyata yang pada umumnya yang direpresentasikan sebagai objek-objek dengan geometri pologin (area).




























KONSEP - KONSEP GEODESI UNTUK DATA SPASIAL

6.1 Pendahuluan
      Unsur – unsur spasial merupakan objek atau entitas yang memiliki properties geometrik dan bereferensi geografis, contohnya pada objek – objek fisik berupa “jalan” dan “sungai”, batas pulau, danau, administrasi dan lain sejenisnya. Unsur – unsur ini perlu direpresentasikan menggunakan koordinat – koordinat bumi untuk memenuhi kebutuhan yang lebih luas dan jangka panjang.

6.2 Geodesi
      Geodesi merupakan salah satu cabang ilmu matematika terpakai (aplikasi dan terapan) yang bermaksud (dengan jalan melakukan pengukuran – pengukuran) menentukan bentuk dan ukuran bumi, menentukan posisi (koordinat) titik – titik, panjang dan arah garis di permukaan bumi, dan mempelajari medan gaya berat bumi [Umar86].
Secara umum, ilmu geodesi dibagi ke dalam dua bagian :
a.    “Geodesi geometris” yang membahas masalah bentuk dan ukuran bumi, penentuan posisi titik, panjang, dan arah garis.
b.   “Geodesi fisik” yang membahas masalah medan gaya berat bumi (menentukan bentuk bumi).

6.3 Bentuk Bumi
      Gambaran atau konsep mengenai bentuk bumi semakin mendekati kondisi fisik yang sebenarnya, mulai dari model bumi sebagai bidang datar yang berbentuk cakram hingga ellips – putar (ellipsoid).

6.3.1 Model – Model Geometrik Bentuk Bumi
      Bentuk – bentuk bumi hasil evolusi dari abad ke abad antara lain sebagai berikut :
a.       Tiram/oyster atau cakram datar yang terapung di permukaan laut (konsepsi bumi dan alam semesta menurut bangsa Babilon yang berkembang di sekitar 2500 tahun SM).
b.      Lempeng datar (Hecateus, bangsa Yunani kuno pada 500 SM).
c.       Kotak persegi panjang (anggapan para Geograf Yunani kuno pada 500 SM hingga awal 400 SM).
d.      Piringan lingkaran atau cakram (bangsa Romawi).
e.       Bola (bangsa Romawi kuno: Pythagoras(495 SM), Aristoteles membuktikan bentuk bola bumi dengan 6 argumennya (340 SM), Archimedes (250 SM), Erastothenes (250 SM).
f.       Buah jeruk asam/lemon (J>Cassini (1683 – 1718).
g.      Buah jeruk manis/orange (ahli fisika: Huygens (1629 – 1695) dan Isac Newton (1643 – 1727)
h.      Ellips putar (French academy of sciences [didirikan pada 1666]).

Dengan adanya penggepengan pada ke dua kutubnya, maka nilai – nilai pengamatan bentuk bumi menghasilkan perbedaan – perbedaan nilai (panjang) sekitar 20 km antara panjang jari – jari rata – rata bumi (ke arah equator) dengan jarak dari pusat bumi ke kutub.

6.3.2 Ellipsoid Referensi
      Ellipsoid Referensi ialah geometri ellipsoid yang digunakan sebagai bidang referensi hitungan – hitungan terkait disiplin atau ilmu geodesi.
Geometri ellipsoid referensi didefinisikan oleh nilai jari – jari ekuator (a) dan penggepengan (f) ellips putarnya. Parameter – parameter lainnya seperti setengah sumbu pendek (b), eksentrisitas (e), dapat dihitung menggunakan ke dua nilai parameter pertama diatas.
Klasifikasi ellipsoid berdasarkan areanya sebagai berikut :
a.       Ellipsoid local, jika ellipsoid referensi yang digunakan dipilih hanya berdasarkan kesesuaiannya (sedekat mungkin) dengan bentuk permukaan geoid lokalnya (untuk wilayah yang bersangkutan saja dan relative tidak luas).
b.      Ellipsoid regional, jika ellipsoid referensi yang digunakan sesuai dengan bentuk geoid untuk daerah yang relative luas (tingkat regional).
c.       Ellipsoid global, jika ellipsoid yang dipilih juga sesuai dengan (cukup mendekati) bentuk geoid untuk keseluruhan permukaan bumi.

6.4 Datum Geodesi
      Datum secara umum diartikan sebagai besaran – besaran atau konstanta – konstanta (quantities) yang dapat bertindak sebagai referensi atau dasar (basis) untuk proses hitungan besaran – besaran yang lain. Datum geodesi diartikan sebagai sekumpulan konstanta yang digunakan untuk mendefinisikan sistem koordinat yang kemudian difungsikan sebagai kontrol geodesi (misal untuk memenuhi kebutuhan penentuan dan hitungan koordinat titik – titik yang terdapat di permukaan bumi).
      Untuk mendefinisikan suatu datum geodesi, diperlukan minimal 8 besaran : tiga konstanta (untuk mendefinisikan titik awal (origin) system koordinat, tiga besaran untuk menentukan arah (ke sumbu X, Y, Z) sistem koordinat, dan dua besaran lainnya (nilai setengah sumbu panjang [a], dan nilai penggepengan [f] untuk mendefinisikan dimensi ellipsoid referensi yang digunakannya.

6.4.1 Datum Lokal
      Datum lokal adalah datum geodesi dimana ellipsoid referensinya dipilih sedekat mungkin dengan bentuk permukaan geoid lokalnya, artinya datumnya menggunakan ellipsoid lokal. Datum yang digunakan ialah DGN-95 untuk wilayah Republik Indonesia.

6.4.2 Datum Regional
      Datum regional adalah datum geodesi di mana pemilihan ellipsoid referensinya didasarkan pada bentuknya yang sedekat mungkin dengan bentuk geoid yang merepresentasikan area local yang relative (lebih) luas (tingkat regional), datumnya menggunakan ellipsoid (referensi) regional.
Datum yang digunakan ialah datum Australian Geodetic Datum 1989 untuk wilayah benua Australia.

6.4.3 Datum Global
      Datum global adalah datum geodesi dimana ellipsoid referensinya dipilih berdasarkan kesesuaian bentuknya (yang sedekat mungkin) dengan bentuk permukaan geoid bagi seluruh permukaan bumi, datumnya menggunakan eliipsoid (referensi) global. Datum yang digunakan ialah datum “WGS84”.

6.4.4 Transformasi Datum
      Prinsip transformasi datum adalah pengamatan pada titik – titik yang sama (titik sekutu). Dari hasil pengukuran, titik – titik sekutu ini akan memiliki koordinat – koordinat yang berbeda dalam berbagai datum. Dari perbedaan koordinat ini dapat diketahui hubungan (fungsional) matematis diantara datum – datum yang bersangkutan. Hubungan matematis antar datum ini dapat dinyatakan dengan 7 parameter transformasi, diantaranya : translasi titil asal (origin) dx, dy, dz (atau sering dituliskan dengan   ); rotasi sumbu koordinat rx, ry, rz; dan skala S. Selanjutnya titik – titik bukan sekutu ditransformasikan dengan menggunakan tujuh parameter diatas ke dalam rumus Bursa-Wolf berikut.

6.4.5 Datum Horizontal
      Ellipsoid referensi digunakan sebagai bidang permukaan referensi untuk penentuan posisi horizontal (bujur dan lintang). Koordinat posisi horizontal ini dapat dikonversikan ke system koordinat kartesian 3D yang mengacu pada sumbu – sumbu ellipsoid yang bersangkutan.

6.4.6 Datum Vertikal
      Datum vertikal digunakan untuk mempresentasikan informasi ketinggian permukaan tanah atau kedalaman sungai/danau/laut.


6.5 Sistem Referensi Geodesi
      Agar hasil – hasil pengamatan di bidang geodesi dapat saling dibandingkan secara proporsional, dikaitkan, digunakan, atau bahkan mendukung  hasil – hasil pengamatan dibidang atau disiplin ilmu lainnya (terutama astronomi dan geofisika), maka dibuatlah suatu system informasi geodesi (Geodetic Reference System – GRS) atas rekomendasi organisasi IUGG (International Union Geodesy and Geophysics) [Torge80].

6.6 Sistem Proyeksi Peta
      Proyeksi peta bertujuan untuk memindahkan unsur – unsur titik, garis, dan sudut dari permukaan bumi (ellipsoid) ke suatu bidang datar menggunakan rumus – rumus proyeksi peta sehingga tercapai kondisi yang diinginkan.

6.6.1 Jenis Proyeksi Peta
      Proyeksi peta dikelompokkan menurut jenis – jenis berikut :
a.       Menurut bidang proyeksi yang digunakan :
·         Proyeksi azimuthal, menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksi.
·         Proyeksi kerucut, menggunakan bidang kerucut sebagai bidang proyeksi.
·         Proyeksisilinder, menggunakan bidang silinder sebagai bidang proyeksi.

b.      Menurut kedudukan bidang proyeksi terhadap bidang datum yang digunakan :
·         Proyeksi normal, garis karakeristik berimpit dengan sumbu bumi.
·         Proyeksi miring, garis karakeristik membentuk sudut dengan sumbu bumi.
·         Proyeksi transversal, garis karakeristik tegak lurus terhadap sumbu bumi.

c.       Menurut ciri – ciri asli yang dipertahankan :
·         Proyeksi ekuidistan (jarak di peta sama dengan jarak di permukaan bumi).
·         Proyeksi konform (sudut dan arah di peta sama dengan jarak di permukaan bumi).
·         Proyeksi ekuivalen (luas di peta sama dengan jarak di permukaan bumi).

d.      Menurut karakteristik singgungan antara bidang bidang proyeksi dengan bidang datumnya :
·         Proyeksi menyinggung.
·         Proyeksi memotong.
·         Proyeksi baik yang tidak menyinggung maupun tidak memotong. (hampir tidak pernah ada).


6.6.2 Pemilihan Proyeksi Peta
         Faktor dalam pemilihan proyeksi peta, diantaranya :
·         Tujuan penggunaan dan ketelitian peta yang diinginkan.
·         Lokasi geografis, bentuk, dan luas wilayah yang akan dipetakan.
·         Ciri – ciri atau karakteristik asli yang ingin tetap dipertahankan.

6.6.3 Universal Transverse Mercator (UTM)
       Ciri – ciri proyeksi UTM :
·         Merupakan proyeksi silinder transversal konform.
·         Bidang silinder memotong bola bumi (secant) di 2 buah meridian, factor skala (k)=1
·         Lebar zone (wilayah) 6˚, seluruh bumi terbagi dalam 60 zone.
·         Tiap zone memiliki meridian tengah dengan angka factor skalanya () = 0.9996
·         Zone nomor 1 dimulai dari meridian 180˚ B-174˚ B, di lanjutkan kea rah Timur sampai nomor 60.
·         Tiap zone mempunyai system koordinat sendiri, yaitu :
a.       Sumbu X/T      : Ekuator
b.      Sumbu Y/U     : Meridian Tengah ()
c.       Absis semu      : 500.000 m pada Meridian Tengah
d.      Ordinat semu  : 0m di ekuator, untuk titik – titik di belahan bumi utara,
                          10.000.000 m di ekuator, titik – titik di belahan bumi selatan.

6.6.4 Polyeder
      Polyeder ialah system proyeksi peta yang menggunakan bidang permukaan kerucut, normal, konform. Pada proyeksi ini setiap wilayah dibatasi oleh dua garis parallel dan dua garis meridian yang masing – masing berjarak 20 menit. Setiap titik potong antara garis meridian tengah dengan garis parallel tengah disebut sebagai “titik nol” yang posisinya dinyatakan dalam koordinat geodetic (geografis) berupa lintang dan bujur.

6.6.5 Sistem Proyeksi Lainnya
      Sistem proyeksi lain yang sering digunakan antara lain Mercator, Transverse Mercator, TM-3, dan sebagainya.

6.7 Sistem Koordinat
      Sistem koordinat adalah sekumpulan aturan yang menentukan koordinat – koordinat yang bersangkutan mempresentasikan unsur – unsur titik – titiknya. Sistem koordinat dikelompokkan menurut :
a.       Lokasi titik awal ditempatkan (geocentric, topocentric, heliocentric dan sebagainya).
b.      Jenis permukaan yang digunakan sebagai referensi (bidang datar, bola, ellipsoid)
c.       Arah sumbu – sumbunya (horizontal dan ekuatorial).


6.7.1 Sistem Koordinat Dasar
      Sistem koordinat mempresentasikan koordinat – koordinat unsure – unsure titik baik di dalam ruang 2D maupun 3D (system koordinat kartesian).
a.       Sistem koordinat bidang datar (2D)
·         Sistem koordinat Kartesian (absis dan ordinat)
·         Sistem koordinat Polar (jarak dan sudut)
b.      Sistem koordinat tiga dimensi (3D)
·         Sistem koordinat Kartesian (X, Y, Z)
·         Sistem koordinat Polar (h , lintang, bujur)

6.7.2 Sistem koordinat Global
      Untuk memudahkan komunikasi, penyamaan persepsi, dan menghindari proses konversi atau bahkan transformasi, digunakan sistem koordinat global yang dinyatakan dalam sistem koordinat bujur, lintang dan tinggi yang mencakup area keseluruhan bumi, dan dinyatakan juga dalam koordinat kartesian 3 dimensi (ECEF X, Y ,Z)
a.       Bujur, Lintang dan Ketinggian
      Pada sistem koordinat ini, meridian utama dan ekuator merupakan bidang – bidang referensi yang digunakan untuk mendefinisikan koordinat bujur dan lintang. Lintang geodetik suatu titik adalah sudut yang diperoleh bidang ekuator dengan garis normalnya terhadap ellipsoid referensi. Bujur geodetic suatu titik adalah sudut yang dibentuk oleh bidang referensi dengan bidang meridian yang melalui titik yang bersangkutan. Tinggi geodetic ialah jarak titik yang bersangkutan ke ellipsoid referensi pada arah garis normal terhadap ellipsoid referensi.
b.      ECEF X, Y, Z
      Pada sistem koordinat kartesian ECEF (earth centered, earth fixed) x, y, z, sumbu Z system koordinat bernilai positif dari pusat masa bumi (ellipsoid referensi) kea rah kutub utara, sumbu X adalah garis perpotongan antara bidang meridian utama dengan bidang ekuator, sumbu Y adalah garis perpotongan antara bidang ekuator dengan bidang meridian yang berjarak 90˚ ke timur dari bidang meridian utama.

6.7.3 Sistem Koordinat Regional
      Sistem koordinat regional digunakan di dalam wilayah yang cukup luas meliputi beberapa Negara atau bahkan sebagian benua. Contoh system koordinat yang ada :
·         System koordinat grid transverse Mercator.
·         System koordinat proyeksi Universal Polar Stereographic (UPS).
·         System koordinat SPC (State Plane Coordinate),
·         Dan sebagainya.

6.7.4 Sistem Koordinat Lokal
      Banyak Negara di dunia yang memiliki system koordinat sendiri yang hanya mencakup wilayah territorial Negara yang bersangkutan. Contoh system koordinat nasional :
·         Inggris membuat grid nasional (British national grid – BNG).
·         Irlandia mendefinisikan grid nasional (Irish national grid – ING).
·         Australia memiliki system koordinat grid nasional (Australian Map Grid – AMG).