SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS : SEBUAH
INTRODUKSI
1.1
Komunitas Bisnis Terkait Data Spasial
Penggiat-peta (komunitas-default)
menjadi lebih semarak dengan hadirnya pendatang baru dari kalangan bisnis itu
semua karena adanya pemikiran mengenai peta sebagai alat bantu utama yang andal
dalam strategi teknolog informasi saat ini. Peta up to date semakin banyak
dicari. Beberapa contoh tentang komunitas bisnis pengguna, penggiat , atau
pembuat peta yang memperkenalkan penggunaan peta ialah :
·
Website,portal,online business &
maps .Contohnya : Google Earth,Google Ocean, Google Map, Detik Map, Indo 30
menit, Cyber Map, Finance Map, Geoplan, dll.
·
Utilitas . Contohnya : Jaringan listrik,
Jaringan air minum/bersih, Jaringan kabel telepon/telekomunikasi/internet,
Jaringan TV kabel, Jaringan saluran atau pila gas dan minyak bumi.
·
Transportasi . Contohnya : Jaringan
jalan darat, Jaringan jalan kereta api, Jaringan jalan sungai dan laut, Armada
kendaraan jasa transportasi, Jasa angkutan umum & kargo
·
Politik (SOSBUD). Contohnya : Komisi
Pemilihan Umum dan Pengawas Pemilihan Umum.
·
Perbankan & Keuangan. Contohnya : Pengelola
/ kelompok perbankan, Pengelola jasa keuangan non-bank, Pengelola lembaga
penggadaian.
·
Perpajakan & Pertanahan. Contohnya :
Lembaga Perpajakan, Lembaga Pertanahan.
·
Bisnis Supermarket, waralaba, retail,
dan swalayan.
·
Reportase & Jurnalistik.
·
Periklanan . Contohnya : surat kabar dan
yellow pages.
·
Rental atau sewa rumah.
·
Real estate, Rusun dan apartemen
·
Sensus & Statistik
·
Pariwisata & Turisme . Contohnya :
travel biro,perhotelan , dan bisnis kuliner.
1.2 Presentase Komponen Spasial
Tidak
sedikit ada pihak tertentu yang hanya menyebutkan presentase komponen
spasialnya dari sebuah data tanpa adanya survey (sebagai sumber pertama/
primer) atau merujuk dari hasil survei sejenis dari pihak lain.
Maka dari itu akan menimbulkan
perbedaan pengertian, defenisi, kriteria atau kelompok data spasial yang
digunakan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyeragamkan data spasial
tersebut. Contohnya dapat dilihat dari kutipan berikut :
Pustaka
|
sumber
|
kutipan
|
[ESRI98]
|
ESRI
|
"...lebih
dari 80 persen data bisnis memiliki beberapa konteks spasial seperti hanya
alamat pelanggan (nomor rumah dan nama jalan), kode pos, atau lokasi
toko"
|
[News04]
|
Indiana
GIS initiative NewsLetter
|
"...statistik
75% hinggs 80% dari semua data memiliki komponen spasial.."
|
1.3 Beberapa Fungsionalitas Penting
Adapun beberapa fungsionalitas dari
SIG antara lain :
·
Alat konversi (transformasi datum ,proyeksi
peta)
·
Display dan manipulasi
(zoom-in,zoom-out)
·
Masukkan dan editor data spasial
·
Alat implementasi konsep struktur data,
raster, vektor, dan topologi
·
Masukan dan pengelolaan data atribut
·
Kartografi & percetakkan (penyusunan
legenda,simbol,warna,skala)
·
Pengolahan Citra
·
Anilisis & Query yang berbasiskan
tabel-tabel atribut dan basis data
·
Analisis & Query yang berbasiskan
unsur-unsur spasial
·
Permodelan 3 dimensi (DEM/DTM) beserta
beberapa layer tematik
·
Analisis & Query yang merupakan
kombinasi dari basis raster,vektor,dan tabel - tabel atribut basis data
relasional.
·
Navigasi & Tracking
1.4 Teknologi Perolehan Data
Spasial
Dengan kemajuan teknologi perolehan
data spasial makin cepat, mudah, murah dan berkualitas . Hal ini didukung oleh
:
·
Tersedia beberapa sistem satelit
penentuan posisi yang makin akurat dan dapat diakses oleh publik kapan dan
dimana saja
·
Tersedia perangkat TS yang dapat
menghasilkan data ukuran terestris tiga-dimensi berskala besar dengan relatif
cepat & format digital
·
Tersedia perangkat digital echo-sounder
single/multi-beam (plus program post-processing-nya)
·
Tersedia sensor-sensor / kamera yang
beresolusi tinggi
·
Tersedia beberapa institusi yang
menyediakan data spasial
·
Tersedianya teknologi pendukung yang
makin canggih
1.5 Konklusi
Dengan mempertimbangkan bahwa :
·
Permukaan bumi adalah sarana hidup dan
tempat berpijaknya manusia yang terbatas.
·
Permukaan bumi beserta unsur-unsur yang
terdapat di atas hamparannya merupakan fenomena hingga perlu diantisipasi untuk
dapatkan data spasial yang aktual
·
Kandungan komponen data spasial di dalam
data
·
Komunitas pembuat, penggiat, dan
pengguna data spasial
·
Perolehan data spasial cenderung makin
mudah, cepat, dan murah.
1.6 Esensi Sistem Informasi
Geografis
Terdapat dua jenis data yang dapat
digunakan untuk mempresentasikan fenomena yang terdapat didunia nyata. Yang
pertama yaitu jenis data yang merepretasikan aspek-aspek keruangan dari
fenomena yang bersangkutan. Yang ke dua adalah jenis data yang
merepresentasikan aspek-aspek keruangan dari fenomena yang dimodelkannya.
Jenis
spasial digunakan sebagai alat bantu sistem perancangan (CAD). Pada awalnya Cad
hanya memiliki fungsionalitas di dalam pembuatan grafik, sketsa, diagram,
digitasi peta & gambar rancangan (drawing) dan lainnya. Namun selain
digunakan oleh sistem CAD dan CAC, jenis data spasial juga digunakan di bidang
pengindraan jauh. Salah satu aktifitas di bidang inderaja yang paling tua
adalah pemotretan udara dengan menggunakan wahana balon udara dan pesawat
terbang. Aktifiatas yang lain adalah perekaman data dengan wahana satelit.
Keuntungan dari proses ini adalah proses perekaman data citra digital satelit
dilakukan dengan waktu yang efisien dan relatif singkat. Jenis data spasial
yang umum digunakan pada bidang inderaja atau sistem-sistem pengolahan citra
digital ini adalah raster (image). Walaupun demikian, pada saat ini, beberapa
sistem CAD juga dilengkapi dengan fungsionalitas terkait data atribut hingga
tidak berbeda terlalu jauh dengan Sistem Informasi Geografis.
1.7 Beberapa Alasan Penggunaan SIG
Konsep SIG beserta sistem dan
aplikasinya digunakan di berbagai disiplin atau bidang ilmu. Diantaranya adalah
:
·
SIG sangat efektif di dalam membantu
proses pembentukan, pengembangan, atau perbaikkan peta.
·
SIG dapat digunakan sebagai alat bantu
utama yang interaktif, menarik, dan menantang di dalam usaha-usaha untuk
meningkatkan pemahaman mengeni ide, konsep dan unsur geografis.
·
SIG dapat memberikan gambaran yang
lengkap dan konprehensif terhadap suatu masalah nyata yang terkait spasial
permukaan bumi.
·
SIG menggunakan baik data spasial maupun
atribut secara terintegrasi sehingga sistemnya dapat menjawab masalah mengenai
data spasial.
·
SIG dapat memisahkan dengan tegas antara
bentuk presentasi dengan data-datanya.
·
SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan
unsur yang terdapat dipermukaan bumi.
·
SIG memiliki kemampuan yang baik untuk
memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya.
·
SIG dapat menurunkan informasi secara
otomatis tanpa keharusan untuk selalu melakukan interpretasi secara manual.
·
SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan
yang erat kaittannya dengan bidang spasial dan geo-informasi.
1.8 SIG Itu sederhana & Mudah
SIG
itu mudah dan sederhana, yang harus dilakukan hanyalah melibatkan semua
fungsionalitas atau prosedur yang memenuhi kebutuhan penggunanya. Kelengkapan
funsionalitas, user interface, atau fitur aplikasi bermilik sebuah aplikasi bergantung
pada requirements yang bersangkutan.
Ternyata setelah diteliti aplikasi
SIG merupakan suatu perangkatlunak yang gratis, murah, mudah,dan dapat
digunakan dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan yang paling sederhana
sekalipun.
Sebagai contoh pada bidang
kepolisian aplikasi SIG dapat bertindak sebagai pengganti peta dinding beserta
pin-pin (simbol) yang menempel diatasnya.
SIG jugadapat digunakan untuk
menginventarisasikan lokasi-lokasi kejadian perkara, pembajakan dan perompak
yang menimbulkan kerugian materil maupun jiwa.
Pada kasus ini, layer-layer basis
data spasial dapat deigantikan dengan simbol ,warna, serta variasi yang menarik
sehingga dapat dengan mudah diakses dan dipahami oleh users.
1.9 GIS Day
'GIS
day' merupakan sebuah event yang didirikan
untuk meningkatkan dan mempromosikan SIG ke sekolah, komunitas, dan
organisasi yang fokusnya pada anak. Selain itu ini juga merupakan event global bagi para pengguna teknologo
sistem informasi geografis yang diajak untuk memahami geografi. Pada saat ini ,
sudah disponsori oleh masyarakat nasional Amerika, Asosiasi Amerika hingga
ESRI. Lebih dari 80 negara yang sudah mengambil bagian dalam event ini, mereka
banyak melakukan kegiatan open house, sampai workshop.
OVERVIEW
HISTORI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
2.1 Peta - Peta Pertama
Peta,
data spasial, dan SIG merupakan produk hasil evolusi dari ilmu Geodesi, Geografi,
dan Kartografi. Peta pertama ditemukan ketika dilakukan penggalian reruntuhan Kota
Gasur di Babilonia. Peta ini merupakan sebuah lempeng kecil yang
terbuat dari tanah liat dan diperkirakan dibuat sekitar 2500 tahun sebelum
Masehi. Peta ini menggambarkan suatu lembah, gunung, dan sungai yang bercabang
tiga hingga membentuk delta dan bermuara di laut atau di suatu danau. Peta
generasi kedua ditemukan di Mesir. Peta ini digambarkan di atas lembaran
kertas yang terbuat dari kulit (parchment). Pada peta - peta ini
diperlihatkan persil - persil tanah pertanian yang terdapat di sekitar lembah
Sungai Nil dan lokasi - lokasi tambang emas di Mesir pada masa
pemerintahan Rames II (1292 - 1225 sebelum Masehi). Beberapa abad kemudian, orang - orang Yunani
yang mendapatkan keterampilan kartografi hingga akhirnya dapat
mengkomplikasikan peta - peta realistik yang pertama. Mereka mulai dengan
menggunakan sistem koordinat segi - empat untuk pembuatan peta - petanya
sekitar 300 tahun sebalum Masehi. Kira - kira 100 tahun kemudian, seorang pakar
metematika, astronomi dan geografi Yunani, Eratosthenes, meletakan dasar -
dasar ilmu geo desi dan kartografi. Pakar ini telah melakukan serangkaian
pengamatan hingga akhirnya didapat bukti - bukti yang menyatakan bahwa bentuk bumi
itu tidak datar tetapi bulat. Selain itu Eratosthenes juga memperoleh
nilai keliling bumi walaupun dikemudian hari diketahui nilainya 16% lebih besar
dari hasil hitungan pada saat ini. Selain itu, makin banyak peta - peta yang
dibuat dengan dasar ilmu - ilmu ini, dan diantaranya adalah peta - peta dunia
pertama yang di buat oleh Claudius Ptolemaeus di Alexandria. Pengaruh
kartografi dari Yunani Kuno ini demikian kuat hingga mempengaruhi sebagian
dasar - dasar sistem kartografi yang ada pada saat itu, dan baru mendapatkan
kemajuan yang signifikan pada abad ke-16. Merekalah yang memperkenalkan konsep
- konsep bumi bulat dengan kutub - kutubnya, garis khatulistiwa dengan daerah -
daerah tropisnya, sistem koordinat geografi Lintang dan Bujur, sistem proyeksi
peta, dan hitungan dimensi - dimensi bumi.
2.2 Peta- Peta Berikutnya
Sepanjang periode pertengahan,
Peta-peta wilayah Eropa didominasi dengan cara pandang agama, yang dikenal
dengan peta T-O. Pada bentuk beta seperti ini, Jerusalem dilukiskan di
tengah-tengah sebelah timur yang diorientasikan menuju bagian atas peta.
Penjelajahan Bangsa Viking pada abad 12 di Utara Atlantic, secara perlahan
menyatukan pemahaman mengenai bumi. Sementara itu, ilmu kartografi terus
berkembang dengan lebih praktis dan realistic di wilayah Arab, termasuk daerah
Mediterania. Tentu saja, cara pembuatan peta masih dilukis dengan tangan,
dimana penyebarannya masih sangat dibatasi.
2.3 Peta-Peta Pendaftaran Tanah
& Perencanaan
Pengembangan infrastruktur
dimanapun akan be
tergantung pada faktor-faktor
sosio-ekonomi. Hak-hak kepemilikan tanah sangat mencerminkan hal ini karena
aktivitas konstruksi jalan raya dan jalan kereta api sering kali mengharuskan
adanya pembebasan lahan, oleh karena itu banyak sekali aplikasi baru yang
terkait dengan peta-peta dan pencatatan tanah milik (pendaftaran tanah).
2.4 Pengaruh Pengembangan Sistem
Komputer
Baise
Pascal sangat dihormati karena penemuan mesin hitung pertama pada 1642, data
dengan jumlah besar baru pertama kali diproses secara otomatis pada 1890,
Ketika perangkat tabulasi Hollerith digunakan didalam proses kompilasi data
sensus di Amerika serikat. Pada perangkat hollerith pertama ini, data sensus
dimasukkan kedalam punch card ( kartu berlubang ) yang kemudian dibaca secara
elektronik untuk dikompilasi didalam register terpisah. Pada akhir 1950 an
hingga awal 1960 an , komputer generasi ke dua menggunakan transitor. Tiba –
tiba komputer siap digunakan untuk bidang – bidang diluar agen – agen
pemerintah. Kemudian para ahli meteorologi, geologi, dan geofisik mulai
menggunakan perangkat elektronik pembuat peta ini. Pada awalnya kualitasnya
buruk karena mesin – mesin gambar otomatis belum dikembangkan dengan baik pada
saat itu. Diawal 1960 an , potensi komputer elektronik telah dikenal di Kanada
dan Amerika serikat , Pada 1963 , Sistem informasi geografis Kanada ( CGIS :
Canadian geografic Information System ) mulai beroperasi dan kemudian menjadi
SIG sesungguhnya yang pertama. Dua tahun kemudian , di Amerika Serikat , sistem
serupa ( MIDAS) juga mulai digunakan untuk memproses data – data sumber daya
alam.
2.5 Pengaruh Informasi Geografis
Pertama
Tahun
1967
merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa,
Ontario oleh Departemen
Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh
Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada),
digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan
untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory). CGIS
merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan
yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan,
pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem
koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis
sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi
lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger
Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".
2.6 Aplikasi - aplikasi SIG Pertama
Jumlah
kebutuhan spasial yang aktual dan lengkap menjadi sesuai dengan pengembangan
dan pertambahan pelayanan- pelayanan (utilitas) yang sangat vital bagi
infrastruktur wilayah perkotaan. Dapat dikatakan data spasial mengikat
perencanaan secara legal. Sebagai contoh, Norwegia melaksanakan kompilasi
pendaftaran tanah nasional terkomputerisasi sejak tahun 1976.
2.7 Pengembangan Lanjut Sistem
Komputer & SIG
Pada
tahun 1960 an hingga awal 1970 an, telah dikembangkan IC ( integrated circuits
) hingga kecepatan proses hitungan komputer jauh meninggalkan generasi
sebelumnya. Akibatnya lahirlah komputer generasi ketiga. Terobosan sebenarnya
baru muncul pada 1971 – 1972 dengan dikembangkannnya pemroses mikro (
mikroprosessor). Pada 1974 , pemroses mikro ini telah digunakan untuk membangun
desktop generasi ke empat yang pertama. Pada tahun 1970 an hingga 1980 an ,
berbagai sistem telah berevolusi untuk menggantikan komputasi kartografi
manual. Sistem produksi banyak tersedia diakhir 1970 an dan pengembangan sistem
ini dilanjutkan hingga 1980 an. Diawal 1990 an pendekatan yang sempurna
terhadap tugas – tugas kartografi masih belum ditemukan dan penelitian dan
pengembangan kartografi yang terkomputerisasi masih menjadi tantangan yang
berkelanjutan. Disiplin ilmu lain yang juga mempengaruhi pengembangan Sig adalah
teori topologi , graph , dan hitungan geometri.
2.8 Bidang- Bidang pendukung SIG
Bidang
pendukung SIG dapat di lihat keterkaitannya dengan bidang disiplin ilmu lainnya
melalui ilustrasi gambar di bawah ini :
2.9 Pengembangan SIG di Lingkungan
Akademis
Kampus
merupakan sumber daya yang pentig di dalam menyediakan dan menunjang
terciptanya tenaga ahli di bidang SIG.
2.9.1
Universitas Harvard, Amerika Serikat
Walaupun pengembangan SIG dimulai
dilingkungan pemerintahan seperti halnya CGIS dan MIDAS, kecepatan pengembangan
SIG juga sangat ditunjang oleh sumber daya yang bergerak dilingkungan akademis
(kampus). Sebagai contoh adalah Universitas Harvard yang memiliki lab. Komputer
grafik dan analisis spasial. Lab ini didirikan pertengahan 1960 an dengan
tujuan semula untuk mengembangkan perangkat lunak pemetaan multiguna.
2.9.2
ITC, Belanda
• Perangkat lunai SIG yang
dikembangkan adalah „ILWIS –Integrated Land and Water Information System“
(1985)
• ILWIS mengabungkan kemampuan
pengolahan citra, basisdata, dan beberapa karakteristik SIG Konvensional.
2.9.3
Universitas Clark, Amerika Serikat
• Perangkat lunak yang dikembangkan di
sini adalah IRIDISI (1987).
• Perangkat lunak ini merupakan
pemrosesan citra digital dan informasi geografi yang berbasiskan grid (raster).
• IRIDISI dirancang untuk menyediakan
alat-alat bantu untuk penelitian geografi secara professional dengan biaya
murah dan non-profit.
• Menjadi GIS raster terbesar dan
termurah yang tersedia di pasaran.
• IRIDISI tidak merupakan program
tunggal, tetapi terdiri dari 100 modul program yang dapt dipanggil dan
diintegrasikan oleh sistem menunya
2.9.4
Universitas Minnesota
2.9.5
Utah State University & Idaho State University
2.10 Pengembangan SIG di Lingkungan
Perusahaan
Perkembangan
SIG didominasi oleh kalangan perusahaan yang berbadan hukum. Dimana mereka
merekrut tenaga ahli dan pegawai terampil dari kampus dan mencari peluang bagi
produknya baik di institusi swasta maupun pemerintah.
Dilihat dari jumlahnya pun tiap waktu kewaktu semakin meningkat.
Dilihat dari jumlahnya pun tiap waktu kewaktu semakin meningkat.
2.10.1
ESRI Inc
Pengembangan ESRI yang paling terakhir dan membantu
ialah, pengembangan perangkat lunak ArcView , Pengembangan ini disediakan
dalam bentuk modul-modul tambahan, modul
tersebut antara lain :
·
Image Analyst
· 3D
Analyst
· Business
Analyst
· Network
Analyst
· Tracking
Analyst
· Internet
Map Server
· Modul-modul
aplikasi lainnya
2.10.2
MapInfo Corp
Banyak diminati karena memiliki
karakteristik dimana mudah digunakan,murah,interaktif & menarik, dan
sederhana. Features nya adalah:
· Local
& Remote Data Access
· Geocoding
· Map
Creation & Editing
· Visualisasi
Data
· Kemampuan
Analisis
· Otomasi
OLE
· Koneksi
ke Internet
2.11 Perangkat SIG Free & Open
Source
Perangkat
SIG yang handal dan dapat digunakan secara free antara lain :
·
ILWIS
·
MapWindow
·
QuantumGIS
·
MapServer
·
DivaGIS
·
Grass GIS
·
PostGres, PostGres95, PostGreSQL, dan
PostGIS
2.12. Perkembangan Perangkat SIG
saat ini
Masih
banyak pihak – pihak yang mengembangkan perangkat SIG hingga saat ini . Apalagi
jumlah dan variasi dari produk –produknya . Tulisan ini hanya menyebutkan
sebagian kecil pihak pengembang dari kalangan pemerintahan , akademik dan
perusahaan swasta. Walaupun demikian ,
ada beberapa produk Sig lain yang juga sering disebut dan digunakan , yaitu :
ER Mapper, ERDAS, SpansGIS, MGE dari integraph dan sebagiannya.
Tidak
ada satupun perangkat SIG tunggal yang sesuai untuk semua aplikasi yang
dibutuhkan oleh pengguna. Karena variasi aplikasi yang tumbuh dimasyarakat
terus menerus meningkat, maka developer perangkat sig juga turut mengikuti
perkembangan ini dengan melakukan pengembangan inovasi – inovasi lebih lanjut
dibidang aplikasi yang baru.
DATA,INFORMASI,SISTEM
INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
3.1.
Data & Informasi
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi
penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut
suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun
simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat
lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.Informasi merupakan hasil
pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk
dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah
pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai
obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya.
Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
3.1.1 Defenisi Dasar
Data merupakan bahasa,mathematical
atau simbol-simbol pengganti lain yang telah di sepakati secara umum dalam
menggambarkan suatu objek ,manusia,peristiwa,aktivitas,konsep atau objek-objek
penting lainya. Informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh
arti.
3.1.2 Informasi Formal Vs Non Formal
•
-Sistem informasi formal didasarkan pada
asumsi bahwa proses perancang mengidentifikasi
kebutuhan informasi bagi individu-individu . Informasi formal
memungkinkan para penggunanya untuk mengekstral ,memproses,
mengkonversi,mentranformas. Contoh: Peraturan pemerintah & Undang-undang
•
-Informasi non-formal sangat tergantung
pada data interpretasi penggunanya mau di terima atau tidak. Contoh: Mencangkup
pendapat- pendapat individu & pengesahan
3.1.3. Atribut Informasi
Adalah Usaha untuk memebrikan
gambaran nilai-nilai informasi melalui gambar,angkat,arah dll. Fungsinya
mempermudah pengguna informasi memahami isi dari pada informasi tersebut.
Atribut haruslah di perhitungkan dengan benar apakah sudah cocok atau belum
sebab makna dari masing-masing atribut membawa makna tersendiri untuk di
sampaikan kepada pengguna.Contoh: Legenda pada peta.
3.1.4 Membuat Informasi dari Data
Setiap data haruslah diproes dahulu
dalam penggunaanya karena jika prosesnya kompleks maka
harus di reduksi dengan cara memecahkan prosesnya. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
•
-Capturing = Operasi ini merupakan
perekaman data dari suatu fenomena alam & kejadian ke dalam bentuk formulir seperti halnya formulir ukur
lapangan.Contoh: Seorang surveyor
melakukan pencatatan angka bak ukursetia kali mengukur
•
-Verifying =Operasi ini merupakan
pemeriksaan validasi data untuk memastikan bahwa data tersebut telah di rekam
dengan benar. Apabila terjadi kesalahan maka akan berakibat kesalahan diluar
toleransi sehingga pengukuran pun harus diulang apabila pada bidang geodesi.
•
-Classifying = Operasi ini menempatkan
elemen data ke dalam katagori tertentu.Contoh: Data penjualan dapat
diklasifikasikan menjadi tipe
•
-Arranging = Operasi ini menempatkan
elemen-elemen data sesuai dengan urutan tertentu. Contoh: file inventori dapat
di urutkan menurut field kode
•
-Summarizing = Operasi ini
mengombinasikan beberapa elemen data ke dalam salah satu cara, pertama dengan
cara matematis & kedua dengan cara logis.
•
-Calculating = Operasi ini memerlukan
proses pemanipulasian data secara aritmatik & lojik Contoh: Tagihan
pelanggan
•
-Storing = Operasi ini menempatkan data
pada media penyimpanan yang lain, seperti hardisc & CD. Pada bidang
geodesi operasi ini sering kali
dilakukan pada saat melakukan entri data
•
-Retrieving = Operasi ini memerlukan
fasilitas akses ke elemen data yang sebelumnya telah tersimpan di dalam media
penyimpanan. Pada bidang geodesi operasi para surveyor biasanya menggunakanya
untuk memanggil file yang telah di simpan untuk di buka kembali atau di edit
•
-Reproducing = Operasi ini menduplikasi
data dari suatu media ke media lainya
•
-Communicating = Operasi ini mentransfer
data dari suatu tempat ke tempat lainya, di wujudkan dalam bentuk distribusi
data baik itu on-line maupun datang ke lokasi.
3.1.5 Siklus Data - Informasi
Merupakan siklus data-data berupa
symbol,string alfabis, atau kumpulan angka & kejadian yang dikenal sebagai
DATA. Siklus data memiliki elemen yang
dikenal sebagai input/masukan yang di olah menjadi bentuk baru yang di sebut
informasi, kegiatan ini biasa di sebut dengan Input-Proses-Output. Adapun
kelompok kerja pada bidang geodesi di bagi sebagai berikut:
·
-Kelompok survey
·
-Kelompok pengolahan citra
·
-Kelompok basis data
·
-Kelompok kartografi
·
-Kelompok jaringan
·
-Kelompok aplikasi
Kelompok kerja ini biasanya bekerja
sesuai dengan bidangnya masing-masing tetapi ada kalanya saling melengkapi guna
mempermudah suatu proses yang nantinya akan dimasukkan ke dalam basis data.
3.2.
Konsep Sistem
Konsep adalah suatu gagasan terstruktur yang
digunakan sebagai acuan untuk melakukan suatu hal sedangkan sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek
,ide,berikut saling keterkaitanya didalam mencapai suatu sasaran. Sub system
biasanya di pakai untuk mempermudah kerja dari siatem, suatu system & sub
sistem bias jadi merupakan realitas suatu sifat logika .
3.2.2 Organisasi Sebagai Sistem
Organisasi memiliki komponen yang
saling terkait satu dengan yang lainya & bekerja bersama dalam usaha untuk
mencapai suatu tujuan. Organisasi meiliki 3 sub, Yakni:
Operasi-Management-Informasi.Sub sistem managemen mencangkup personil maupun
aktifitas secara langsung direalisasikan untuk menentukan proses
perencanaa,pengendalian,pengambilan keputusan. Sub system merupakan kumpulan
tenaga kerja,mesin,ide yang bertujuan untuk mengumpulkan & memproses data.
3.3.Konsep
Sistem Informasi
Sistem
informasi merupakan sebuah entitas yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik
maupun logika. Terdapat 3 tahapan konsep informasi:
- Input: Berisikan berbagai data yang diperlukan sebagai masukan sistem yang di turunkan dari kebutuhan informasi tertentu
- Pemrosesan: Bersama dengan proses input niilai-nilai khusus pemrosesan juga diturunkan dari kebutuhan informasi tertentu
- Basis data: Merupakan tempat penyimpana data yang diperlukan bagi pengguna system informasi.
- Pengendalian: Dilakukan untuk mencegah adanya kesalahan/system eror pada pemrosesan system
- Output: Diberikan kepada pengguna sistem informasi
·
-Sumber daya pemrosesan data:
Implementasi dari sekumpulan data hardwere,softwere & manusia
3.3.2 Tujuan & Aktifitas Sistem
Informasi
Tujuanya adalah untuk menyediakan & mensistematkkan informasi yang
merefleksikan seluruh kejadian /kegiatan , kegiatan yang dimaksud disini adalah
mengambil,mengolah,menyimpan & menyampaikan informasi.
3.3.3 Kriteria Umum Sistem Informasi
Merupakan variable keluaran sistem yang yang di anggap
sebagai ukuran unjuk kerja. Kriteria umum tersebut mencangkup:
·
Debit
·
Response time
·
Cost
·
Pemenuhan fungsi
3.4.
Sistem Informasi Berbasis Komputer Vs Tidak berbasis Komputer
3.4.1 SI Tanpa Dukungan Komputer
Konsep
sistem informasi memang sudah hadir sebelum teknologi komputer berkembang pesat
seperti saat ini. Dengan demikian, sistem informasi yang berkembang pertama
kali adalah sistem informasi yang tidak berbasiskan ( mendapatkan dukungan )
komputer. Jumlah sistem informasi ini secara ilmiah makin hari makin meningkat
sehingga tak terkendali. Dan, pada saat teknologi komputerpun, tidak semua
sistem ini siap untuk diadaptasikan dengan sistem komputer. Hal ini disebabkan
oleh berbagai faktor seperti : jumlah informasi yang cukup banyak, dan yang terbatas,
karakteristik sistem sangat sederhana ( kompleksitas sangat rendah ), potensi
pengguna sistem informasi relatif tidak tinggi. Sitem informasi bersifat manual
hingga semi otomatis dengan bantuan alat Bantu mekanik dan elektronik selain
komputer beserta periperalnya, dengan tetap mempertahankan tenaga manusia,
beserta sebab – sebab lainya.
Adapun ciri – cirinya sistem informasi ini adalah :
1.
Data yang tersimpan pada media yang harus dapat dibaca oleh manusia.
2.
Penelusuran data dilakukan oleh manusia, penelusuran kecepatan relative rendah
( orde menit hingga jam ) dan
tidak dipentingkan.
3.
Makin besar dan kompleks organisasinya, makin sulit memperoleh gambaran yang
lengkap dengan cepat.
4.
Kecepatan pengolahan data ditentukan oleh kecepatan petugas dalam menghitung,
menyusun table dan laporan, dan menggandakan laporan.
5.
Transmisi data dan informasi, sebagian besar memerlukan transportasi fisik dari
media yang digunakan.
6.
Secara keseluruhan, terdapat delay informasi yang cukup besar sebagai akibat
dari keterbatasan penelusuran, pemrosesan, dan transmisi data.
3.4.2. SI Dengan Dukungan Komputer
Subjek dengan dukungan komputer selalu mengalami
kemajuan dan perubahan yang sangat cepat. Dua puluh tahun yang lalu, subjek
inipun belum tentu ada apalagi banyak dibicarakan orang. Materi mengenai subjek
inipun secara subtansial sudah berbeda sejak diperkenalkan untuk pertama kali
hingga saat ini, dari tahun ketahun lebih maju dan bervariasi seiring dengan
kemajuan teknologi komputer. Sistem informasi berbasis computer mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
•
Data tersimpan di dalam media yang dapat
dibaca oleh mesin bersifat padat & lebih mudah di telusuri
•
Sekumpulan data yang besar ukuranya
dapat disimpan dalam satu tempat penyimpanan
•
Kecepatan pengolahan data sangat tinggi(
terkait orde detik menit hingga jam & ram serta proscesor .
•
Tranmisi data dapat dilakukan melalui
sarana telekomunikasi
•
Delay yang terdapat pada aliran data
sangat kecil
•
Penyebaran perangkat sistem tidak
mengahalangi penyebaran saluran
3.4.2.1. Sistem
Pengolahan Data (SPD)
Adalah
proses memasukkan data ke dalam media sistem pengolahan data berbasiskan Komputer.
•
Sistem transaksi = Sistem transaksi
merupakan masukan kedalam sistem komputer yang kemudian digunakan untuk
meng-update file atau basis data.
•
Sistem pendukung keputusan = Digunakan
untuk menolong penggunanya dalam membuat keputusan yang kompleks.
Hasil pengolahan data
akan di masukkan ke dalam hard-disk sebagai media penyimpanan berbasis sistem
computer, yang termasuk ke dalam proses pengolahan adalah:
·
a.Verifikasi
·
b.Pengorganisasian data
·
c.Pencarian kembali
·
d.Tranformasi
·
e.Penggabungan
·
f.Pengurutan
·
g.Perhitungan
·
h.Ekstraksi data
·
i.Pembentukan pengetahuan
3.4.2.2 Sistem Informasi
Manajemen (SIM)
Merupakan
hasil hasil proses evolusi dari DP maka tidak mengehran kan jika ke dua istilah
ini sering digunakan secara bergantian dan tertukar tanpa diketahui perbedaan
yang jelas. Secara gari sbesar SIM dibagi menjadi 3:
•
Informasi untuk memenuhi kebutuhan
•
Perencanaan strategis, proses
pengambilan keputusan dari tujuan organisasi atau perubahan tujuan organisasi beserta penentuan
sumber daya yang ada akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah di
tentukan
•
Managemen pengendalian merupakan proses
untuk dapat meyakinkan managemen bahwa sumber daya yang ada sudah dapat
melaksanakan tugasnya dengan efisien
•
Operasional pengendalian, adalah proses
untuk mendapatkan informasi mengenai tugas tertentu.
Menurut
Gordon B Davis(sutang96), SIM Adalah suatu sistem terpadu untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi,managemen & fungsi operasi. Sistem
operasi ini selama beroperasi menggunakan komponen komponen SBB:
1.Perangkat
fisik
ü Bagian
input
ü Bagian
pengolahan & memori
ü Bagian
output
ü Bagian
memori
2.Perangkat
lunak
ü Sistem
operasi
ü Aplikasi
sistem informasi produksi
ü Aplikasi
sistem informasi sumber daya manusia
ü Aplikasi
sistem informasi keuangan
3.Manusia
ü Manager
sistem informasi
ü Softwere
enginer
ü Network
enginer
ü Programer
ü Operator
ü User
ü Data
base administrator
4.Prosedur
ü Rangkaian
aktivitas bidang management produksi
ü Rangkaian
aktivitas dibidang sumber daya manusia
ü Rangkaian
aktivitas dibidang keuangan
ü Rangkaian
aktivitas di bidang managemen
5.Basis
data
ü Data
keuangan
ü Data
produksi
ü Data
sumber daya manusia
6.Fasililitas
jaringan komunikasi
ü Server
ü Workstation
ü Networkcard
ü Swiching
hub
ü Saluran
3.4.2.3 Sistem Pendukung
Keputusan (SPK)
Sistem
pendukung keputusan merupakan pengembangan sistem informasi management lebih
lanjut yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif terhadap
penggunanya.Sifat interaktif ini dimaksudkan untuk memudahkan integrasi antara
berbagai komponen dalam proses pengambilan
keputusan,prosedur,kebijakan,analisa,teknis,serta pengalaman & wawasan managerial
untuk membentuk suatu kerangka keputusan yang fleksibel Beberapa karakteristik
SPK:
1.Kapabilitas
interaksi, SPK memberikan akses cepat bagi pengambil keputusan
2.Fleksibelitas,
SPK menunjang para manager pembuat keputusan diberbagai bidang fungsional
3.Kemampuan
berinteraksi dengan model yang bertujuan untuk melakukan manipulasi data
permodelan sesuai kebutuhan
4.Variasi
keluaran, SPK mendukung pembuat keputusan dengan menyediakan berbagai macam
variasi keluaran termasuk menghasilkan grafik & menganalisa kondisi
tertentu
3.4.2.4 Sistem Informasi
Akutansi (SIA)
Adalah
bagian terpenting dari SIM,sistem ini pada dasarnya merupakan integrasi dari
berbagai sistem pengolahan transaksi di dalam suatu sistem organisasi. Fungsi
penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
- Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
- Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi
keuangan dan
transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan. Ciri dalam transaksi SIA :
- Menghasilkan jumlah data yg besar, yg tiap hari selalu diproses, disimpan dan membutuhkan kecepatan akses yg cepat serta keakuratan yg tinggi
- Membutuhkan kemudahan dalam pengoperasian pengontrolan serta prosedur error-checking yg baik dalam menjaga sekuritas dan keakuratan data
- Dirancang khusus untuk kemudahan audit data, serta tracing (menelusuri) transaksi yg terjadi
- Beberapa menggunakan aplikasi DDS dan MIS, misal digunakan dalam menentukan estimasi dan perencanaan anggaran.
3.4.2.5 Sistem Informasi
Produksi
Sistem informasi produksi merupakan
sistem yang saling terhubungan untuk mengkonversikan input menjadi output yang
berupa barang atau jasa. Seluruh sistem saling terpadu, terkait, dan menyatu
untuk mentransformasikan masukan menjadi keluaran yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Sistem produksi bukan hanya ada di industri manufaktur, tetapi juga
dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah
sakit.
Tujuan Sistem Informasi Produksi:
Bermanfaat untuk merencanakan,
mengawasi dan mengotrol proses produksi agar lebih optimal
•
Mengawasi
efisiensi proses produk agar menghasilkan produk yang memiliki mutu tinggi
•
Menghemat
biaya dan bahan produksi
•
Menghasilkan
produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
3.4.2.6
Sistem Informasi Eksekutif
Pada umumnya merupakan suatu sub
sistem dari SI/SIM.
3.4.2.7
Sistem Informasi Geografis
Adalah suatu alat yang berbasis komputer
yang dipergunakan untuk memetakan dan menganalisis berbagai objek dan peristiwa
yang terjadi di bumi. Pada dasarnya istilah SIG merupakan gabungan dari 3 unsur
pokok: sistem,informasi & geografis Dengan demikian pengertian terhadap 3
unsur ini sangat membantu dalam memahami SIG
SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS
4.1 Konsep Dasar
SIG
digunakan untuk membantu manusia dalam memahami “dunia nyata” dengan melakukan
proses-proses manipulasi dan presentasi data yang direalisasikan dengan
lokasi-lokasi geografis di permukaan bumi
4.2 Definisi-Definisi SIG
Definisi
SIG adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan
data atau informasi yang berkaitan dengan geografi. Data tersebut memuat data
atau fakta permukaan bumi secara lengkap, misalnya, keadaan geologi, topografi,
jenis tanah, hidrologi, iklim, dan budaya. Wujud data tersebut disajikan dalam
bentuk peta sehingga sistem informasi geografi tidak terlepas dari peta sebagai
basis data.
Menurut
beberapa pakar, ada beberapa pengertian SIG antara lain :
a. SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, dan data manusia, organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi (Chrisman:97).
a. SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, dan data manusia, organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi (Chrisman:97).
b. SIG adalah sistem
komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan
menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi
(Demers:97).
c. SIG adalah teknologi informasi yang dapat menganalisis, menyimpan, dan menampilkan baik data spasial maupun nonspasial (Guo:20).
d. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi (Rice:20).Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis.
4.3 Sub-sistem SIG
Sub-sistem/Ruang lingkup SIG sesuai
gambar di atas adalah sebagai berikut:
1.
Data Input, Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan
mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber, dan dapat
mempresentasikan kondisi sebenarnya dalam aplikasi SIG yang dibuat.
2.
Data Manipulation & Analysis, Subsistem ini menentukan informasi-informasi
yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan
manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Sehingga data dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan SIG.
3.
Data Management, Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial
maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah
dipanggil, di-update dan di-edit.
4.
Data Output, Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan seluruh atau
sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy
seperti tabel, grafik, peta dan lain-lain.
4.4 Komponen SIG
Dalam kerja SIG, diperlukan
komponen-komponen SIG yang merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi
dengan lingkungan sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan.
Berikut komponen-komponen SIG:
a. Perangkat keras (hardware), berupa suatu unit komputer terdiri atas CPU, VDU, disk drive, tape drive, digitzer, printer, dan plotter.
a. Perangkat keras (hardware), berupa suatu unit komputer terdiri atas CPU, VDU, disk drive, tape drive, digitzer, printer, dan plotter.
1) CPU (Central Processing Unit) : perangkat utama komputer untuk pemrosesan semua instruksi dan program.
2) VDU (Visual Display Unit) : komponen yang digunakan sebagai layar monitor untuk menampilkan hasil pemrosesan CPU.
3) Disk drive : bagian dari CPU untuk menghidupkan suatu program.
4) Tape drive : bagian CPU yang menyimpang data hasil pemrosesan.
5) Digitzer : alat mengubah data teristris menjadi data digital (digitasi).
6) Printer : alat untuk mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil.
7) Plotter : berfungsi seperti printer, digunakan untuk mencetak peta tetapi keluarannya lebih lebar.
b. Perangkat lunak (software) berupa modul-modul program misal Arc/info, Arc View, Map Info, R2V, dan sebagainya. Modul tersebut berupa masukan data, verifikasi data, penyimpanan data, pengolahan dan manajemen data, presentasi data, transformasi data, dan interaksi dengan pengguna.
c. Data dan informasi geografi, berupa data spasial (peta) foto udara, citra satelit dan data atribut seperti data penduduk, data industri, dan pertambangan.
d. Manajemen berupa sumber daya
manusia yang mempunyai keahlian mengolah SIG.
4.5 Cara Kerja SIG
a.Masukan (input)
Secara garis besar, data dibedakan menjadi dua, yaitu data atribut dan data spasial.
Secara garis besar, data dibedakan menjadi dua, yaitu data atribut dan data spasial.
1) Data atribut
Data atribut adalah data yang ada pada keruangan atau lokasi. Atribut menjelaskan suatu informasi. Contoh: hutan, sawah, ladang, dan kota. Data atribut dapat berupa kualitatif (contoh: kekuatan pohon), dan kuantitatif (contoh: jumlah pohon).
2) Data spasial atau data keruangan
Data spasial adalah data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat di permukaan bumi. Data spasial disajikan dalam dua bentuk atau model, yaitu raster dan vektor.
a) Bentuk raster disajikan dalam bentuk bujur sangkar atau sistem grid. Grid pada komputer disebut sel atau piksel. Setiap sel mempunyai koordinat dan informasi. Koordinat titik merupakan titik perpotongan antara garis bujur dan garis lintang di permukaan bumi.
b) Bentuk vektor disajikan dalam bentuk sistem koordinat. Data ini terdiri atas unsur titik, garis, dan poligon. Poligon adalah serangkaian garis yang berhubungan dan kedua ujungnya bertemu sehingga menjadi bentuk tertutup. Dapat dijelaskan bahwa titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama atau poligon tertutup sempurna.
b. Proses
Proses dalam SIG dapat berfungsi untuk memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data yang tersimpan dalam komputer. Jenis analisis data sebagai berikut:
1) Analisis lebar
Analisis yang mengolah data dalam komputer, kemudian menghasilkan daerah tepian sungai yang yang lebar.
2) Analisis penjumlahan aritmatika
Analisis yang mengolah data dalam komputer, kemudian menghasilkan penjumlahan. Analisis ini dapat dipakai untuk peta berklasifikasi yang akan menghasilkan klasifikasi baru.
3) Analisis garis bidang
Analisis pengolahan data yang dapat dipakai untuk menentukan region
c. Keluaran (output)
Data yang sudah dianalisis oleh SIG akan memberikan informasi pada pengguna data sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Keluaran SIG dapat berupa peta cetakan (hard copy), rekaman soft copy dan tayangan (display). Dengan SIG, setiap orang dapat membuat peta dan kemudian mengubah atau memodifikasinya dengan cepat kapan saja. Di samping itu, pengguna SIG juga dapat memproses ulang pembuatan peta dengan tingkat ketelitian tinggi kapan saja sebagaicontoh dalam pembuatan peta Amerika Selatan berdasarkan berbagai informasi atau tema yang tersedia.
Data atribut adalah data yang ada pada keruangan atau lokasi. Atribut menjelaskan suatu informasi. Contoh: hutan, sawah, ladang, dan kota. Data atribut dapat berupa kualitatif (contoh: kekuatan pohon), dan kuantitatif (contoh: jumlah pohon).
2) Data spasial atau data keruangan
Data spasial adalah data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat di permukaan bumi. Data spasial disajikan dalam dua bentuk atau model, yaitu raster dan vektor.
a) Bentuk raster disajikan dalam bentuk bujur sangkar atau sistem grid. Grid pada komputer disebut sel atau piksel. Setiap sel mempunyai koordinat dan informasi. Koordinat titik merupakan titik perpotongan antara garis bujur dan garis lintang di permukaan bumi.
b) Bentuk vektor disajikan dalam bentuk sistem koordinat. Data ini terdiri atas unsur titik, garis, dan poligon. Poligon adalah serangkaian garis yang berhubungan dan kedua ujungnya bertemu sehingga menjadi bentuk tertutup. Dapat dijelaskan bahwa titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama atau poligon tertutup sempurna.
b. Proses
Proses dalam SIG dapat berfungsi untuk memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data yang tersimpan dalam komputer. Jenis analisis data sebagai berikut:
1) Analisis lebar
Analisis yang mengolah data dalam komputer, kemudian menghasilkan daerah tepian sungai yang yang lebar.
2) Analisis penjumlahan aritmatika
Analisis yang mengolah data dalam komputer, kemudian menghasilkan penjumlahan. Analisis ini dapat dipakai untuk peta berklasifikasi yang akan menghasilkan klasifikasi baru.
3) Analisis garis bidang
Analisis pengolahan data yang dapat dipakai untuk menentukan region
c. Keluaran (output)
Data yang sudah dianalisis oleh SIG akan memberikan informasi pada pengguna data sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Keluaran SIG dapat berupa peta cetakan (hard copy), rekaman soft copy dan tayangan (display). Dengan SIG, setiap orang dapat membuat peta dan kemudian mengubah atau memodifikasinya dengan cepat kapan saja. Di samping itu, pengguna SIG juga dapat memproses ulang pembuatan peta dengan tingkat ketelitian tinggi kapan saja sebagaicontoh dalam pembuatan peta Amerika Selatan berdasarkan berbagai informasi atau tema yang tersedia.
4.6
Kemampuan SIG
Bagaimana mengenali kemampuan SIG
adalah dengan melihat
kemampuannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
kemampuannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
- What is that ….? mencari keterangan (atribut atribut) atau deskripsi mengenai suatu unsur peta yang terdapat pada posisiposisi yang ditentukan.
- Where is it ….? Mengidentifikasi unsur peta yang didiskripsinya (salah satu atau lebih atributnya) ditentukan. Sebagai contoh SIG dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk mengembangan lahan pertanian tanaman lada yang memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
- What has changed since….?Ini adalah pertanyaan kecenderungan, mengidentifikasi kecenderungan perubahan trend spasial dari berbagai unsur-unsur peta.
- What spatial patterns exist ? Pertanyaan ini lebih menekankan pada keberadaan pola-pola yang terdapat di dalam data-data spasial (juga atribut) suatu SIG. Jika ada penyimpangan data aktual terhadap pola pola yang sudah biasa dikenali SIG mampu merepresentasikan.
- What if…? Pertanyaan yang berbasisikan model. Permodelan didalam SIG adalah penggunaan fungsi dasar manipulasi dan analisis untuk menyelesaikan persoalan yang kompleks..
DUNIA
NYATA DAN SIG
Dunia nyata dan SIG adalah dua hal
yang berbeda yang terdapat sejumlah ketidaksamaan diantara keduanya. Yang
pertama dirasakan dan dialami oleh setiap orang, sementara yang kedua perlu
dibayangkan dan kemudian dilihat pada kertas dan layar monitor oleh sebagian
kecil orang. Oleh sebab itu, untuk merealisasikan dan kemudian memahami
keduanya dengan baik diperlukan sebuah analogi, pendekatan, atau pemodelan.
5.1
Dunia Nyata
Dunia nyata (real world) pada pengertian SIG dapat dideskripsikan di dalam
pengertian model yang membatasi konsep dan prosedur yang diperlukan untuk
mentranslasikan pengamatan (pengukuran) ke dalam data yang bisa dimengerti dan
dibutuhkan di dalam SIG. Proses-proses yang terlibat di dalam usaha untuk menginterpretasikan
suatu realitas dengan menggunakan model dunia nyata dan model data disebut
sebagai pemodelan data (data modeling).
5.2
Model Dunia Nyata
Persepsi, rancangan, atau susunan
model dunia nyata yang dikembangkan oleh perancang akan menentukan semua data
yang diperlukan. Persepsi ini juga mencakup pembawa informasi yang paling
dasar, yaitu entitas yang terdiri dari :
a. Klasifikasi
tipe
b. Atribut
c. Relasi
(relationship)
5.2.1 Tipe Entitas
Pembentukan
konsep mengenai tipe-tipe entitas dilakukan dengan mengasumsikan bahwa fenomena-fenomena
yang terjadi di dunia nyata dapat diklasifikasikan. Fenomena yang seragam atau
mirip dikelompokkan ke dalam suatu tipe entitas. Pada proses pengklasifikasian
setiap tipe entitas harus dapat didefinisikan secara unik untuk menghindari ambiguitas.
5.2.2
Atribut Entitas
Setiap
tipe entitas dapat memiliki lebih dari satu atribut yang mendeskripsikan
karakteristik-karakteristik dasar fenomena yang bersangkutan.
5.2.3
Relasi Entitas
Setiap
entitas memiliki relasi-relasi (spasial) dengan entitas-entitas lain yang
secara sederhana dapat dinyatakan dalam bentuk semantic, antara lain mencakup:
dimiliki/termasuk, berpotongan, saling terkait/berhubungan, terdiri dari,
terletak, berdekatan, bersebelahan/berbatasan.
5.3 Model
Entity-Relationship
Pada model ER, dunia nyata
diterjemahkan atau ditransformasikan dengan menggunakan sejumlah perangkat
konseptual sehingga menjadi sebuah diagram relasi antar-entitas. Komponen utama
pembentuk model ER adalah relasi dan entitas-entitas. Kedua komponen
dideskripsikan dengan menggunakan atribut-atribut atau properties.
Seperti pada model dunia nyata,
untuk model ER juga memiliki relasi yang menunjukkan adanya hubungan atau
keterkaitan antara suatu entitas dengan entitas lain yang berbeda. Relasi antar
entitas memiliki tingkatan relasi yang menunjukkan adanya batas jumlah maksimum
entitas yang dapat berelasi dengan entitas yang terdapat pada entity set yang lain.
Macam-macam tingkat relasi yang
terdapat di dalam tabel (entity set) :
a. Satu
ke satu (one to one)
Setiap
entitas pada entity set (tabel) A
berhubungan dengan (paling banyak) satu entitas yang terdapat pada entity set (tabel) B. Demikian pula
sebaliknya.
b.
Satu ke banyak (one to many)
Setiap
entitas pada entity set (tabel) A
dapat berhubungan dengan lebih dari satu (banyak) entitas yang terdapat pada
entity set (tabel) B.
Tetapi
tidak sebaliknya, setiap entitas pada entity
set B hanya dapat berhubungan dengan (paling banyak) satu entitas yang
terdapat pada entity set A.
c. Banyak
ke satu (many to one)
Setiap
entitas pada entity set (tabel) A
hanya dapat berhubungan dengan (paling banyak) satu entitas yang terdapat pada entity set B. Sementara itu, setiap
entitas pada entity set B boleh
berhubungan dengan lebih dari satu entitas yang terdapat pada entity set (tabel) A, kebalikan dari
relasi one to many.
d. Banyak
ke banyak (many to many)
Setiap
entitas pada entity set (tabel) A
boleh berhubungan dengan lebih dari satu entitas yang terdapat pada entity set B. Demikian pula sebaliknya,
setiap entitas pada entity set
(tabel) B boleh berhubungan dengan lebih dari satu entitas yang terdapat pada entity set A.
5.4 Model
Data
Model
data merupakan kumpulan perangkat konseptual yang digunakan untuk
mendeskripsikan (menggambarkan) data, hubungan antar (relasi) data, semantic
(makna) data, dan batasan mengenai data yang bersangkutan (Fatan99).
Tipe
model dikenal ada dua macam :
a. Model
data yang bersifat generik
b. Model
data yang bersifat application domain
specific (model spasial)
Dalam pemodelan spasial, suatu
objek diasumsikan memiliki properties
berikut:
a. Tipe
b. Atribut
c. Relasi
d. Geometri
e. Kualitas
5.4.1
Representasi Grafis suatu Objek
Informasi grafis atau
geometris milik suatu objek spasial dapat dimasukkan ke dalam beberapa bentuk sebagai
berikut:
a. Titik
(dimensi nol [point])
b. Garis
(satu dimensi [line atau polyline])
c. Poligon
(dua dimensi [area])
5.4.1.1
Titik
Titik
adalah representasi grafis atau geometri yang paling sederhana bagi objek
spasial. Representasi ini tidak memiliki dimensi, tetapi dapat
diidentifikasikan di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan
menggunakan simbol-simbol tertentu.
5.4.1.2
Garis
Garis
adalah bentuk geometri linier yang menghubungkan paling sedikit dua titik dan
digunakan untuk merepresentasikan objek-objek yang berdimensi satu. Batas-batas
objek geometri poligon juga merupakan garis-garis, demikian pula dengan
jaringan listrik, jaringan komunikasi, pipa air minum, saluran buangan, dan
utiliti lainnya dapat direpresentasikan sebagai objek dengan geometri garis.
5.4.1.3
Poligon
Suatu
objek yang berbentuk poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis (sisi)
yang saling terhubung diantara ketiga sudutnya. Di dalam terminologi basis data
spasial, semua unsur yang berbentuk luasan (area) dua dimensi akan
direpresentasikan oleh objek dengan geometri poligon.
Unsur-unsur
spasial seperti danau, batas propinsi, batas kota, batas persil tanah milik
adalah beberapa contoh tipe entitas dunia nyata yang pada umumnya yang
direpresentasikan sebagai objek-objek dengan geometri pologin (area).
KONSEP
- KONSEP GEODESI UNTUK DATA SPASIAL
6.1 Pendahuluan
Unsur – unsur spasial merupakan objek atau entitas yang
memiliki properties geometrik dan
bereferensi geografis, contohnya pada objek – objek fisik berupa “jalan” dan
“sungai”, batas pulau, danau, administrasi dan lain sejenisnya. Unsur – unsur
ini perlu direpresentasikan menggunakan koordinat – koordinat bumi untuk
memenuhi kebutuhan yang lebih luas dan jangka panjang.
6.2 Geodesi
Geodesi merupakan salah satu cabang ilmu
matematika terpakai (aplikasi dan terapan) yang bermaksud (dengan jalan
melakukan pengukuran – pengukuran) menentukan bentuk dan ukuran bumi,
menentukan posisi (koordinat) titik – titik, panjang dan arah garis di
permukaan bumi, dan mempelajari medan gaya berat bumi [Umar86].
Secara umum,
ilmu geodesi dibagi ke dalam dua bagian :
a. “Geodesi
geometris” yang membahas masalah bentuk dan ukuran bumi, penentuan posisi
titik, panjang, dan arah garis.
b. “Geodesi
fisik” yang membahas masalah medan gaya berat bumi (menentukan bentuk bumi).
6.3 Bentuk Bumi
Gambaran atau konsep mengenai bentuk bumi
semakin mendekati kondisi fisik yang sebenarnya, mulai dari model bumi sebagai
bidang datar yang berbentuk cakram hingga ellips – putar (ellipsoid).
6.3.1 Model – Model Geometrik
Bentuk Bumi
Bentuk
– bentuk bumi hasil evolusi dari abad ke abad antara lain sebagai berikut :
a.
Tiram/oyster atau cakram datar yang terapung di permukaan laut (konsepsi
bumi dan alam semesta menurut bangsa Babilon yang berkembang di sekitar 2500
tahun SM).
b.
Lempeng datar (Hecateus, bangsa Yunani
kuno pada 500 SM).
c.
Kotak persegi panjang (anggapan para
Geograf Yunani kuno pada 500 SM hingga awal 400 SM).
d.
Piringan lingkaran atau cakram (bangsa
Romawi).
e.
Bola (bangsa Romawi kuno: Pythagoras(495
SM), Aristoteles membuktikan bentuk bola bumi dengan 6 argumennya (340 SM),
Archimedes (250 SM), Erastothenes (250 SM).
f.
Buah jeruk asam/lemon (J>Cassini
(1683 – 1718).
g.
Buah jeruk manis/orange (ahli fisika:
Huygens (1629 – 1695) dan Isac Newton (1643 – 1727)
h.
Ellips putar (French academy of sciences [didirikan pada 1666]).
Dengan adanya penggepengan pada ke
dua kutubnya, maka nilai – nilai pengamatan bentuk bumi menghasilkan perbedaan
– perbedaan nilai (panjang) sekitar 20 km antara panjang jari – jari rata –
rata bumi (ke arah equator) dengan jarak dari pusat bumi ke kutub.
6.3.2 Ellipsoid
Referensi
Ellipsoid
Referensi ialah geometri ellipsoid yang digunakan sebagai bidang referensi
hitungan – hitungan terkait disiplin atau ilmu geodesi.
Geometri ellipsoid referensi
didefinisikan oleh nilai jari – jari ekuator (a) dan penggepengan (f) ellips
putarnya. Parameter – parameter lainnya seperti setengah sumbu pendek (b),
eksentrisitas (e), dapat dihitung menggunakan ke dua nilai parameter pertama
diatas.
Klasifikasi ellipsoid berdasarkan
areanya sebagai berikut :
a.
Ellipsoid local, jika ellipsoid
referensi yang digunakan dipilih hanya berdasarkan kesesuaiannya (sedekat
mungkin) dengan bentuk permukaan geoid lokalnya (untuk wilayah yang
bersangkutan saja dan relative tidak luas).
b.
Ellipsoid regional, jika ellipsoid
referensi yang digunakan sesuai dengan bentuk geoid untuk daerah yang relative
luas (tingkat regional).
c.
Ellipsoid global, jika ellipsoid yang
dipilih juga sesuai dengan (cukup mendekati) bentuk geoid untuk keseluruhan
permukaan bumi.
6.4 Datum Geodesi
Datum secara umum diartikan sebagai
besaran – besaran atau konstanta – konstanta (quantities) yang dapat bertindak
sebagai referensi atau dasar (basis) untuk proses hitungan besaran – besaran
yang lain. Datum geodesi diartikan sebagai sekumpulan konstanta yang digunakan
untuk mendefinisikan sistem koordinat yang kemudian difungsikan sebagai kontrol
geodesi (misal untuk memenuhi kebutuhan penentuan dan hitungan koordinat titik
– titik yang terdapat di permukaan bumi).
Untuk mendefinisikan suatu datum geodesi,
diperlukan minimal 8 besaran : tiga konstanta (untuk mendefinisikan
titik awal (origin) system koordinat,
tiga besaran untuk menentukan arah (ke sumbu X, Y, Z) sistem koordinat, dan dua
besaran lainnya (nilai setengah sumbu panjang [a], dan nilai penggepengan [f]
untuk mendefinisikan dimensi ellipsoid referensi yang digunakannya.
6.4.1 Datum Lokal
Datum lokal adalah datum geodesi dimana ellipsoid referensinya
dipilih sedekat mungkin dengan bentuk permukaan geoid lokalnya, artinya
datumnya menggunakan ellipsoid lokal. Datum yang digunakan ialah DGN-95 untuk
wilayah Republik Indonesia.
6.4.2 Datum Regional
Datum
regional adalah datum geodesi di mana pemilihan ellipsoid referensinya
didasarkan pada bentuknya yang sedekat mungkin dengan bentuk geoid yang
merepresentasikan area local yang relative (lebih) luas (tingkat regional),
datumnya menggunakan ellipsoid (referensi) regional.
Datum yang digunakan
ialah datum Australian Geodetic Datum 1989 untuk wilayah benua Australia.
6.4.3 Datum Global
Datum
global adalah datum geodesi dimana ellipsoid referensinya dipilih berdasarkan
kesesuaian bentuknya (yang sedekat mungkin) dengan bentuk permukaan geoid bagi
seluruh permukaan bumi, datumnya menggunakan eliipsoid (referensi) global.
Datum yang digunakan ialah datum “WGS84”.
6.4.4 Transformasi
Datum
Prinsip
transformasi datum adalah pengamatan pada titik – titik yang sama (titik
sekutu). Dari hasil pengukuran, titik – titik sekutu ini akan memiliki
koordinat – koordinat yang berbeda dalam berbagai datum. Dari perbedaan
koordinat ini dapat diketahui hubungan (fungsional) matematis diantara datum –
datum yang bersangkutan. Hubungan matematis antar datum ini dapat dinyatakan
dengan 7 parameter transformasi, diantaranya : translasi titil asal (origin)
dx, dy, dz (atau sering dituliskan dengan ); rotasi sumbu
koordinat rx, ry, rz; dan skala S. Selanjutnya titik – titik bukan sekutu
ditransformasikan dengan menggunakan tujuh parameter diatas ke dalam rumus
Bursa-Wolf berikut.
6.4.5 Datum Horizontal
Ellipsoid
referensi digunakan sebagai bidang permukaan referensi untuk penentuan posisi
horizontal (bujur dan lintang). Koordinat posisi horizontal ini dapat
dikonversikan ke system koordinat kartesian 3D yang mengacu pada sumbu – sumbu
ellipsoid yang bersangkutan.
6.4.6 Datum Vertikal
Datum vertikal digunakan untuk mempresentasikan informasi
ketinggian permukaan tanah atau kedalaman sungai/danau/laut.
6.5
Sistem Referensi Geodesi
Agar hasil – hasil pengamatan di bidang
geodesi dapat saling dibandingkan secara proporsional, dikaitkan, digunakan,
atau bahkan mendukung hasil – hasil
pengamatan dibidang atau disiplin ilmu lainnya (terutama astronomi dan
geofisika), maka dibuatlah suatu system informasi geodesi (Geodetic Reference System – GRS) atas rekomendasi organisasi IUGG
(International Union Geodesy and Geophysics) [Torge80].
6.6
Sistem Proyeksi Peta
Proyeksi peta bertujuan untuk memindahkan
unsur – unsur titik, garis, dan sudut dari permukaan bumi (ellipsoid) ke suatu
bidang datar menggunakan rumus – rumus proyeksi peta sehingga tercapai kondisi
yang diinginkan.
6.6.1 Jenis Proyeksi Peta
Proyeksi peta dikelompokkan menurut jenis – jenis berikut :
a. Menurut
bidang proyeksi yang digunakan :
·
Proyeksi azimuthal, menggunakan bidang
datar sebagai bidang proyeksi.
·
Proyeksi kerucut, menggunakan bidang
kerucut sebagai bidang proyeksi.
·
Proyeksisilinder, menggunakan bidang
silinder sebagai bidang proyeksi.
b. Menurut
kedudukan bidang proyeksi terhadap bidang datum yang digunakan :
·
Proyeksi normal, garis karakeristik
berimpit dengan sumbu bumi.
·
Proyeksi miring, garis karakeristik
membentuk sudut dengan sumbu bumi.
·
Proyeksi transversal, garis karakeristik
tegak lurus terhadap sumbu bumi.
c. Menurut
ciri – ciri asli yang dipertahankan :
·
Proyeksi ekuidistan (jarak di peta sama
dengan jarak di permukaan bumi).
·
Proyeksi konform (sudut dan arah di peta
sama dengan jarak di permukaan bumi).
·
Proyeksi ekuivalen (luas di peta sama
dengan jarak di permukaan bumi).
d. Menurut
karakteristik singgungan antara bidang bidang proyeksi dengan bidang datumnya :
·
Proyeksi menyinggung.
·
Proyeksi memotong.
·
Proyeksi baik yang tidak menyinggung
maupun tidak memotong. (hampir tidak pernah ada).
6.6.2 Pemilihan
Proyeksi Peta
Faktor dalam pemilihan
proyeksi peta, diantaranya :
·
Tujuan penggunaan dan ketelitian peta
yang diinginkan.
·
Lokasi geografis, bentuk, dan luas
wilayah yang akan dipetakan.
·
Ciri – ciri atau karakteristik asli yang
ingin tetap dipertahankan.
6.6.3 Universal Transverse Mercator (UTM)
Ciri – ciri proyeksi UTM
:
·
Merupakan proyeksi silinder transversal konform.
·
Bidang silinder memotong bola bumi
(secant) di 2 buah meridian, factor skala (k)=1
·
Lebar zone (wilayah) 6˚, seluruh bumi
terbagi dalam 60 zone.
·
Tiap zone memiliki meridian tengah dengan
angka factor skalanya () = 0.9996
·
Zone nomor 1 dimulai dari meridian 180˚
B-174˚ B, di lanjutkan kea rah Timur sampai nomor 60.
·
Tiap zone mempunyai system koordinat
sendiri, yaitu :
a.
Sumbu X/T :
Ekuator
b.
Sumbu Y/U :
Meridian Tengah ()
c.
Absis semu : 500.000 m pada Meridian Tengah
d.
Ordinat semu : 0m di ekuator, untuk titik – titik di belahan bumi utara,
10.000.000 m di ekuator, titik – titik di belahan bumi selatan.
6.6.4 Polyeder
Polyeder ialah system proyeksi peta yang menggunakan bidang
permukaan kerucut, normal, konform. Pada proyeksi ini setiap wilayah dibatasi
oleh dua garis parallel dan dua garis meridian yang masing – masing berjarak 20
menit. Setiap titik potong antara garis meridian tengah dengan garis parallel
tengah disebut sebagai “titik nol” yang posisinya dinyatakan dalam koordinat
geodetic (geografis) berupa lintang dan bujur.
6.6.5 Sistem Proyeksi Lainnya
Sistem proyeksi lain yang sering digunakan antara lain
Mercator, Transverse Mercator, TM-3, dan sebagainya.
6.7
Sistem Koordinat
Sistem koordinat adalah sekumpulan aturan
yang menentukan koordinat – koordinat yang bersangkutan mempresentasikan unsur
– unsur titik – titiknya. Sistem koordinat dikelompokkan menurut :
a. Lokasi
titik awal ditempatkan (geocentric, topocentric, heliocentric dan sebagainya).
b. Jenis
permukaan yang digunakan sebagai referensi (bidang datar, bola, ellipsoid)
c. Arah
sumbu – sumbunya (horizontal dan ekuatorial).
6.7.1 Sistem Koordinat Dasar
Sistem koordinat mempresentasikan koordinat – koordinat unsure
– unsure titik baik di dalam ruang 2D maupun 3D (system koordinat kartesian).
a. Sistem
koordinat bidang datar (2D)
·
Sistem koordinat Kartesian (absis dan
ordinat)
·
Sistem koordinat Polar (jarak dan sudut)
b. Sistem
koordinat tiga dimensi (3D)
·
Sistem koordinat Kartesian (X, Y, Z)
·
Sistem koordinat Polar (h , lintang,
bujur)
6.7.2 Sistem koordinat
Global
Untuk memudahkan komunikasi, penyamaan persepsi, dan
menghindari proses konversi atau bahkan transformasi, digunakan sistem
koordinat global yang dinyatakan dalam sistem koordinat bujur, lintang dan
tinggi yang mencakup area keseluruhan bumi, dan dinyatakan juga dalam koordinat
kartesian 3 dimensi (ECEF X, Y ,Z)
a. Bujur,
Lintang dan Ketinggian
Pada sistem koordinat ini, meridian utama
dan ekuator merupakan bidang – bidang referensi yang digunakan untuk
mendefinisikan koordinat bujur dan lintang. Lintang geodetik suatu titik adalah
sudut yang diperoleh bidang ekuator dengan garis normalnya terhadap ellipsoid
referensi. Bujur geodetic suatu titik adalah sudut yang dibentuk oleh bidang
referensi dengan bidang meridian yang melalui titik yang bersangkutan. Tinggi
geodetic ialah jarak titik yang bersangkutan ke ellipsoid referensi pada arah
garis normal terhadap ellipsoid referensi.
b. ECEF
X, Y, Z
Pada sistem koordinat kartesian ECEF
(earth centered, earth fixed) x, y, z, sumbu Z system koordinat bernilai
positif dari pusat masa bumi (ellipsoid referensi) kea rah kutub utara, sumbu X
adalah garis perpotongan antara bidang meridian utama dengan bidang ekuator,
sumbu Y adalah garis perpotongan antara bidang ekuator dengan bidang meridian
yang berjarak 90˚ ke timur dari bidang meridian utama.
6.7.3 Sistem Koordinat Regional
Sistem koordinat regional digunakan di dalam wilayah yang cukup
luas meliputi beberapa Negara atau bahkan sebagian benua. Contoh system
koordinat yang ada :
·
System koordinat grid transverse Mercator.
·
System koordinat proyeksi Universal Polar Stereographic (UPS).
·
System koordinat SPC (State Plane
Coordinate),
·
Dan sebagainya.
6.7.4 Sistem Koordinat Lokal
Banyak Negara di dunia yang memiliki system koordinat sendiri
yang hanya mencakup wilayah territorial Negara yang bersangkutan. Contoh system
koordinat nasional :
·
Inggris membuat grid nasional (British
national grid – BNG).
·
Irlandia mendefinisikan grid nasional
(Irish national grid – ING).
·
Australia memiliki system koordinat grid
nasional (Australian Map Grid – AMG).